Bireuen — Kisah perjalanan hidup tentu bisa jadi sebuah pelajaran yang berarti, musibah gempa dan tsunami yang telah meluluhlantakkan Aceh, 24 Desember 2004 silam bukan penghalang bagi Yuvi untuk meneruskan cita-citanya.

Itulah sekilas kisah yang diangkat oleh siswa-siswi Sukma Bangsa Bireuen karya Aditya Aziz Fikri, Baizatul Akman, M. Aidil, M. Haikal kelas XI,  serta Cindy Yora dan Sarah Azeda kelas X yang berhasil menjadi juara 4 pilihan kategori vote tertinggi dalam ajang Video Online Competition 2012 yang diselenggarakan oleh Indonesia Berdikari.

Salah satu pengajar Sukma Bangsa Bireuen Alimuddin Mansu, Sabtu (17/11) menjelaskan video kompetisi yang diikuti anak didiknya diangkat dari kisah nyata salah seorang siswa SMA Sukma Bangsa yang bernama Yuvi.

“Yuvi salah satu siswa korban musibah tsunami 24 Desember silam, dia berhasil memperoleh beasiswa untuk mengecap pendidikan di Sukma Bangsa Bireuen,” jelasnya.

Namun, kisah Yuvi yang sekaligus diangkat sebagai judul video tersebut tidak berjalan mulus. Saat Ujian Nasional (UN) tahun 2009 dari 41 siswa hanya 8 orang siswa yang lulus dan Yuvi salah satu dari 33 siswa yang tidak lulus.

Alimuddin juga mengatakan, semangat Yuvi untuk belajar memang beda dari yang lainnya karena dia tidak mengambil paket C yang disediakan.

“Yuvi lebih memiliki belajar setahun lagi bersama adik-adik kelasnya dan tidak mengambil paket C, akhirnya Yuvi membuktikannya pada UN tahun 2010 yang berhasil lulus dan mendapatkan beasiswa ke Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala Banda Aceh,” katanya.

Salah satu pesan dalam video garapan anak Sukma Bangsa Bireuen yang berdurasi 2,06 menit tersebut, jiwa dan keteguhan serta prinsip sebagai jati diri dalam hidup harus dimiliki oleh anak muda Indonesia.[]