Bireuen –  Beberapa siswi SMA Negeri 1 Samalanga, Kecamatan Samalanga, Bireuen dilaporkan kesurupan. Diduga akibat kerasukan roh halus, Sabtu (22/5/2010) sekira pukul 08.30 WIB.  Kejadian itu baru dapat dikendalikan dua jam kemudian.

Kepala SMA Negeri 1 Samalanga, Zainuddin yang dihubungi melalui telepon seluler kemarin membenarkan beberapa siswi sekolah yang terletak di Desa Keude Aceh, Kecamatan Samalanga itu mengalami kesurupan. Bahkan, sebut dia, kesurupan sudah terjadi sejak Kamis (20/5/2010) kemarin.

“Pada hari pertama yang kesurupan hanya tiga orang, hari kedua (Jumat-red) menjadi empat orang, hari ini malah tambah satu lagi menjadi lima orang,” ujarnya. Dikatakan Zainuddin, siswi yang kesurupan sudah tiga hari itu adalah siswi yang sama.

Dia mengatakan, kemarin lima siswi kelas I yang kesurupan dan sempat meronta itu diamankan ke ruangan Musalla, Ruang BP dan ruang dewan guru agar tidak meluas ke siswa lain. Para siswi yang kesurupan diupayakan ditangani sejumlah guru dengan membaca doa-doa.

“Saya awasi terus perkembangan anak-anak, syukurlah, seperti dua hari sebelumnya, kondisi mereka (siswi) kembali pulih. Siswi yang kesurupan diberikan dispensasi untuk tidak mengikuti pelajaran dan setelah orangtuanya datang diserahkan untuk dibawa pulang,” jelas Zainuddin.

Menjawab wartawan, kemungkinan ada unsur lain atau kesengajaan dari pihak-pihak tertentu sebagai penyebab utama siswi SMA itu mengalami kesurupan sampai tiga hari berturut-turut terhadap siswi yang sama, Zainuddin mengatakan, belum mengetahui penyebab pastinya.

“Beberapa tahun lalu pernah kejadian seperti ini, beberapa tahun ini tidak lagi, baru kemarin kembali terulang,” tuturnya. Menurut dia, kawasan sekitar komplek SMA Negeri 1 Samalanga pada masa konflik pernah ada orang yang meninggal tidak wajar.

Meski demikian, lanjut Zainuddin, kejadian kesurupan itu tidak sampai mengganggu proses belajar mengajar. “Hanya siswa yang mengalami kesurupan saja yang diamankan, lalu diupayakan untuk disembuhkan serta dipanggil orang tuanya untuk dibawa pulang,” imbuh dia.(*/ha/del)