Tampilan laman Hotfile.com (Ist)
Tampilan laman Hotfile.com (Ist)

Tampilan laman Hotfile.com (Ist)

SALAH satu penyedia layanan file-sharing HotFile akhirnya harus bertekuk lutut terhadap undang-undang anti pembajakan di pengadilan Amerika Serikat. Setelah melalui proses yang panjang dan lama di pengadilan yang dimulai sejak 3 tahun lalu, dimana pihak Motion Picture Association of America (MPAA) melayangkan tuntutannya terhadap berbagai situs file sharing diseluruh dunia.

Akhirnya pihak HotFile harus menerima kekalahan atas tuntutan pihak MPAA di pengadilan dan harus menerima nasib yang sama dengan website file-hosting lainnya yang sudah ditutup paksa dengan kasus tuntutan yang sama, seperti yang sempat menimpa MegaUpload.

Dilansir Digital Trendkeputusan akhir di pengadilan Amerika Serika, pihak HotFile harus membayar ganti rugi sebesar US$80 juta kepada pihak MPAA. Tuntutan tersebut sebenarnya jauh lebih kecil dari jumlah tuntutan ganti rugi yang dilayangkan oleh pihak MPAA yang mencapai US$500 Juta.

Selain itu, pihak HotFile juga diperintahkan untuk menghentikan seluruh layanan di website file-sharing miliknya itu, kecuali pihak HotFile bersedia mengimplementasikan sistem “Digital FingerPrint” untuk setiap file yang diunggah dan diunduh oleh para penggunanya.

Namun sayangnya, hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak HotFile mengenai nasib data-data file pengguna website file-sharing tersebut, apakah kedepannya dapat diambil kembali atau mungkin harus pasrah untuk kehilangan semua data yang ada tenggelam bersama HotFile.[]