Situs Urbanisme Warga Kota Tanyoe DiluncurkanINTERNATIONAL Center for Aceh and Indian Ocean Studies (ICAOS) berkolaborasi dengan Komunitas @iloveaceh luncurkan situs urbanisme warga “Kota Tanyoe” di hari terakhir rangkaian Festival Kota Kita (FKK), Minggu (8/5/2016) kemarin di RTH Lambung Meuraxa, Banda Aceh.

Program Manager Urbanisme Warga, Asrul Sidiq menyebutkan, ICAIOS mendapat kepercayaan dari Tim Rujak Center for Urban Studies (RCUS) untuk bersama-sama mengawal kota Banda Aceh dalam mengembangkan program Urbanisme Warga.

“Ada delapan kota di Indonesia yang terpilih dalam program Urbanisme Warga dan salah satunya kota Banda Aceh, untuk disini (Banda Aceh, red) kita menamainya dengan sebutan “Kota Tanyoe” dimana melibatkan Komunitas @iloveaceh sebagai kolaborator untuk mengembangkan situs daringnya,” ujar Asrul didepan puluhan perwakilan komunitas dan tamu yang hadir di kegiatan FKK yang digelar selama dua hari.

Asrul menyebutkan, keterlibatan Komunitas @iloveaceh sebagai kolaborator “Kota Tanyoe” dinilai bukan hal baru, mengingat komunitas yang besar dari media sosial Twitter ini juga aktif melibatkan followers dalam berbagi informasi untuk sesama warga yang ada di Aceh.

“Komunitas @iloveaceh sejak 2010 sudah lama melibatkan masyarakat, dalam hal ini followers untuk berbagi informasi lewat tagar-tagar yang kita kenalkan seperti #infowarga, #fotowarga, #suarawarga, dan sejumlah tagar lainnya,” sebut Pengelola @iloveaceh, Aulia Fitri yang hadir dalam peluncuran situs tersebut.

Terlebih lagi, sebut Aulia, selain bergerak di media sosial, hadirnya program urbanisme warga juga telah menjadi irisan dari Komunitas @iloveaceh yang mempunyai semangat “from social media to social movement”.

“Situs yang bisa diakses di kotatanyoe.iloveaceh.org saat ini masih versi beta, sejumlah pengembangan demi kenyamanan pengguna terus kita tingkatkan. Kami juga sangat terbuka untuk menerima berbagai masukan dan saran dari pelbagai komunitas agar kedepan situs tersebut bisa lebih user friendly,” tambah Aulia yang juga menjadi tim Kurator di situs “Kota Tanyoe”.

Sementara itu, Program Assistant Urbanisme Warga Pratitou Arafat menambahkan, kehadiran situs “Kota Tanyoe” yang telah dikembangkan sejak sebulan lalu ini diharapkan menjadi media warga dan komunitas dalam meningkatkan kreativitas dan mendorong perubahan kebijakan yang inklusif.

“Kita berharap, program ini menjadi proses produksi pengetahuan secara bersama-sama oleh masyarakat dan menghubungkan mereka dengan para pemangku kepentingan lainnya, sehingga kreativitas dan potensi solusi sangat kita butuhkan,” harapnya.

Program Urbanisme Warga sendiri merupakan sebuah program yang berpusat pada meningkatkan kemampuan warga memproduksi pengetahuan perkotaan secara bersama-sama dan memanfaatkannya untuk mendorong perubahan kebijakan yang inklusif berdasarkan sebanyak mungkin pengetahuan.[]