Julok – Sepanjang 18 kilo meter sungai Alue Ie Mirah  yang menghubungkan sepuluh desa dalam Kecamatan Julok, Aceh Timur, mulai dilakukan pengerukan dengan didatangkan satu unit alat berat bekho. Pengerukan dilakuakn untuk melebarkan pingiran kali itu yang sudah menyempit dan dangkal.

Hal itu dilakukan sebagai upaya antisipasi banjir yang setiap tahun melanda Kecamatan Julok. Sepuluh desa yang setiap tahun mengalami banjir, yakni Desa Labuhan, Julok Tunong, Mane Ramphak, Ulee Ateung, Blang Bideun, Balang Jambe, Blang Kumahang, Buket Panyang, Teupin Raya dan Desa Ladang Baro.

Camat Julok, Amiruddin, Kamis (25/3/2010) mengatakan, rumah warga sepuluh desa tersebut selalu langganan banjir akibat meluapnya Sungai Alur Ie Mirah. “Sungai menyempit dan dangkal makanya perlu dilakukan pengerukan untuk antisipasi banjir,” jelasnya.

Sementara itu Kabid Sungai Danau dan Waduk Dinas Pengairan Provinsi Aceh,  Ir Syahrul Djamil yang ikut mengahadiri acara peusijuk becho sebelum dilakukan pengerukan di Desa Labuhan  mengatakan pengerukan sungai itu dananya akan diusahakan dari Badan Penanggulangan Bencana atau dari APBA Aceh. Namun dia tidak menjelaskan berapa anggaran pengerukan sungai tersebut dengan panjang mencapai 18 kilo meter itu.(ha/cis)