Tari Saman yang telah mendunia yang baru-baru ini pechakan Rekor MURI (Foto Imam Wahyudi/yudigayo45.blogspot.com)

TARI Saman dari Aceh yang dibawakan pelajar tergabung dalam PPI Newcastle, Tari Badinding oleh anggota Induk serta Tari Bali oleh grup Lila Bhawa serta kelompok Gamelan Lila Cita pimpinan Andy Channing, memeriahkan Indonesia Cultural Evening di Pasar Senggol Nusantara di London, Minggu (30/11/2014) malam.

Pasar Senggol Nusantara digelar yayasan sosial Connect Indonesia di Portico Gallery, di daerah pinggiran London. “Its wonderful night,” ujar wanita asal Inggris Daphne Andon kepada Antara, usai acara tersebut.

Menurut Daphne Andon, penari dengan busana warna warni serta meriah dan tarian yang dibawakan dengan dinamis sangat menghibur.”Malam yang menyenangkan,” ujar Dapnhne.

Sekitar 200 masyarakat berbagai bangsa juga tersedia kuliner Indonesia dari Warung Windsor milik Aqaya Leatemia Davenport yang menyediakan gado-gado, bakso, dan nasi campur.

Dua penari bersaudara Indonesia dari Belanda Febbie dan Amie Tanoewidjaja yang tergabung dalam Ina dance ikut menyemarakkan malam budaya tersebut.

“Saya bangga bisa ikut menyumbangkan tarian dalam acara pengalangan dana ini,” ujar Amie, kelahiran Sukabumi.

Grup Bonapasogit, kumpulan masyarakat Sumatra Utara, melantunkan lagu Batak. Selain itu, terdapat peragaan busana kebaya modern koleksi R.Leny McDonnell yang dibawakan pragawati asal Inggris dan tari Yapong yang dibawakan Alexandra Martina Vie.

Para penonton yang datang dari berbagai kota di Inggris seperti Breistol, Derby, Windsor, Bath, Reading, membeli undangan untuk dapat menyaksikan acara malam dana dalam balutan Indonesia Cultural Evening sebesar 7,50 Pounsterling yang hasilnya akan disumbangkan untuk yayasan.

“Saya tidak keberatan harus membeli undangan kalau memang untuk menderma ,” ujar Ary Beale dari Colchester yang datang bersama sang putri Venesa Beale dan rekannya Euis Walter dan Lies Parish yang harus berkendaraan selama dua jam dari tempat tinggal mereka di wilayah Essex. (ant)