Tas khas Aceh sebagai souvenir dan oleh-oleh dari Aceh (Foto http://souvenirtradisionalaceh.blogspot.com)

Tas khas Aceh sebagai souvenir dan oleh-oleh dari Aceh (Foto http://souvenirtradisionalaceh.blogspot.com)BAGI anda yang memiliki kesempatan berkunjung ke Aceh, jangan sampai lupa untuk tidak membawa oleh-oleh kerajinan tas bermotif Aceh. Selain cantik, desain unik motif Aceh ini dikenal halus karena dikerjakan dengan mesin bordir.

Salah satu produsen tas ini berada di sentra souvenir kawasan Ule Madon, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Ribuan tas diproduksi setiap bulannya. Tak hanya memenuhi pasaran beberapa kabupaten tetangga, pesanan juga mengalir dari sejumlah provinsi lainnya di Tanah Air, semisal Medan, Tanggerang dan Pulau Jawa.

Darkasyi, salah seorang pemilik usaha mengaku sudah merintisnya sejak belasan tahun lalu. Harga yang ditawarkan pun bervariasi mulai dari Rp15.000 untuk dompet wanita, Rp15.000 untuk rencong berukuran sedang hingga ratusan ribu rupiah untuk kerajinan jenis tas, pakaian dan aksesoris lain tergantung rumitnya motif yang dikerjakan.

”Kalau tas standarnya memang seratusan ribu harganya. Karena pengerjaannya ini membutuhkan waktu beberapa hari,” jelas Darkasyi.

Untuk motif diakuinya banyak dikombinasikan dengan motif Aceh kebanyakan. Hanya saja pemilihan warna disesuaikan dengan keinginan pasar saat ini yang dominan menyukai warna terang dan mencolok.

“Kalau warna kalem memang kurang diminati kecuali untuk pakaian dengan motif tertentu,” tambahnya.

Untuk pesanan ke luar, Darkasyi menyebut aneka tas menjadi rebutan pasar selain souvenir Aceh lain. Hal itu diakuinya karena seringnya tas-tas itu dipajang di berbagai pameran baik tingkat nasional maupun internasional. (kompas)