Jakarta — Pasar otomotif Indonesia tahun ini akan semakin ramai, dengan kedatangan pemain baru asal India, PT Tata Motors Indonesia (TMI). Perusahaan ini bakal menantang pabrikan otomotif di dalam negeri, dengan meluncurkan beragam segmen kendaraan mulai kuartal kedua tahun ini.

Presiden Direktur TMI Biswadev Sengupta menuturkan, pihaknya tertarik terjun di pasar otomotif Indonesia, karena pertumbuhan otomotif domestik sangat besar. “Pasar otomotif Indonesia masih tahan terhadap krisis. Tahun lalu, total pasar mobil Indonesia mencapai 1,1 juta unit, ke depan akan sangat menjanjikan,” paparnya.

Dia mengaku tidak gentar bersaing dengan pabrikan otomotif Jepang yang telah menguasai pasar otomotif di Indonesia. “Pasar kami berbeda, lagipula kami ingin membangun brand Tata di Indonesia, baru kami bicara persaingan,” ujarnya.

Sebagai pabrikan otomotif ketiga terbesar di India, TMI akan membawa sekitar tujuh hingga delapan produknya ke Indonesia pada tahun ini. Produk tersebut membidik segmen kendaraan komersial, dan mobil penumpang khususnya hatchback. “Segmen hatchback tumbuh pesat di Indonesia, kami akan masuk dengan dua hingga tiga produk di segmen ini,” sebutnya.

Adapun, di segmen kendaraan komersial, Tata akan memperkenalkan tiga produknya di segmen mobil pikap, yaitu Tata Super Ace, Tata Ace Ex, dan Tata Xenon RX. Lalu, produk lainnya mengincar segmen bus dan truk berkapasitas kecil.

Tata juga berencana membangun pabrik perakitan di Indonesia mulai tahun ini. Ditargetkan pabrik ini bisa beroperasi dua tahun ke depan. Namun, Biswadev enggan membocorkan nilai investasinya. “Investasi bisa bertambah sewaktu-waktu, ini tergantung pasar kami nanti,” katanya.

Makanya, Tata juga sedang mencari sejumlah industri komponen lokal yang akan menyediakan komponen untuk mobil rakitannya. Komponen lokal dalam mobil Tata nantinya sekitar 40% jika dirakit di Indonesia.

Untuk sementara, Tata akan mendatangkan mobil utuh dari India, dan sebagian lagi diimpor dari Thailand. “Kami belum pasang target penjualan, masih ‘trial and error’,” sebutnya.

Salah satu yang akan diboyong ke Indonesia, yakni mobil city Tata Nano yang diklaim termurah di dunia. Asal tahu saja, di pasar global, Tata Nano dibanderol Rp 20 juta-an. Namun, harga jual di Indonesia mungkin lebih tinggi, karena ada beban impor dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Demi mendukung penjualan, Biswadev bilang, Tata menyiapkan 10-15 diler yang dibangun di Pulau Jawa dan Bali. Biswadev bilang, investasi pembangunan satu diler dan fasilitasnya berkisar Rp 1 miliar-Rp 1,5 miliar. (kontan.co.id)