Jakarta – Sejumlah teroris yang berlatih di Aceh diduga sebagai upaya persiapan aksi terorisme di Jakarta dan Bali.

“Melakukan gerakan teror di Aceh terkait dengan persiapan teror di Indonesia dan selanjutnya masih berpotensi di Jakarta dan Bali,” ujar pengamat gerakan terorisme, Al Chaidar seperti yang diberitakan Inilah.com, Senin (8/3/2010).

Menurutnya, aksi para terorisme di Aceh yang masih ada hubungannya dengan jaringan Al Qaeda sebagai bentuk ketidaksigapan kepolisian akibat berbagai pihak sedang terfokus dengan permasalahan seputar Century. Maka hal ini diangap para teroris sebagai momentum yang tepat untuk melakukan aksinya.

“Mereka masih terhubung dengan kelompok teroris Al Qaeda. Saya kira memang mereka selalu mencari kelemahan dari aparat yang tidak aware dan tidak alert, maka hasilnya mereka akan mudah melakukan aksinya,” kata dia.

Sebelumnya, kontak tembak terjadi setelah Brimob dan tim Densus 88 Antiteror mengepung pemukiman Lamkabeu sejak Selasa (2/3/2010), karena lokasi tersebut dijadikan tempat pelarian kelompok bersenjata yang diduga jaringan kelompok Jalin, di Jantho kabupaten Aceh Besar.

Dalam kontak senjata tersebut, diakui kepolisian ada beberapa hal yang menyulitkan antara lain para teroris telah menguasai medan konflik dan berada di titik ketinggian yang sulit untuk dijangkau. Selain itu, mereka juga memiliki peralatan persenjataan yang cukup bagus. (*/inilah.com)