Tim Rapai Rampoe (Twitter @rapai_rampoe)
Tim Rapai Rampoe (Twitter @rapai_rampoe)
Tim Rapai Rampoe (Twitter @rapai_rampoe)
Tim Rapai Rampoe (Twitter @rapai_rampoe)

TIM Kesenian Rampoe Rapai dari Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta yang menampilkan tari Ratoeh Duek dan Tari Rapai Geleng tampil memukau di Festival Oostrozebeke Wereldfolkloreade 2013 berlangsung di gedung Sportcentrum De Mandelmeersen, Brusel, baru baru ini.

Gerakan para penari yang khas, dinamis dan harmonis, serta diiringi suara tetabuhan dan vokal berhasil membuat para pengunjung festival terpukau. Diakhir penampilan mereka mendapat sambutan gemuruh, demikian keterangan Pensosbud KBRI Brusel yang diterima ANTARA London, Jumat (17/5).

Festival Oostrozebeke Wereldfolkloreade merupakan kegiatan dua tahunan di kota Oostrozebeke, West Flanders, Belgia. Pertama kali diselenggarakan pada tahun 1966. Jumlah penonton kegiatan ini mencapai ribuan orang sepanjang penyelenggaraan acara.

Tim kesenian yang tampil tahun ini selain Indonesia yang pada acara gala performance Tim kesenian Rampoe Rapai FIB memadukan kedua tarian Tari Ratoeh Duek dan Tari Rapai Geleng, juga dari Belgia, India, Paraguay, Polandia, Senegal, Spanyol, Romania, dan Yunani.

Tim Kesenian Rampoe Rapai FIB UGM berdiri pada tahun 2010 atas inisiatif sembilan mahasiswa jurusan Sastra Asia Barat FIB UGM yang bermaksud mendirikan kelompok kesenian untuk mengembangkan dan mempromosikan tarian asal Aceh.

Saat ini, keanggotaannya mencapai sekitar 80 orang mahasiswa yang berasal dari berbagai fakultas di UGM. Tim Kesenian berada di bawah naungan Ikatan Mahasiswa Sastra Asia Barat Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM pernah mendapatkan penghargaan Best International Performance pada festival di Malaysia.

Dalam Oostrozebeke Wereldfolkloreade, Tim Kesenian tampil dalam lima kesempatan. Pada penampilan pertama ditampilkan tari kreasi, yaitu campuran tarian dan nyanyian tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Pada kesempatan kedua dan selanjutnya, Tim Kesenian menampilkan tari tradisional Aceh, yaitu Tari Ratoeh Duek untuk grup wanita sebanyak 13 penari dan Tari Rapai Geleng untuk grup pria sembilan orang secara bergantian.

Walikota Oostrozebeke Jean-Marie Bonte yang hadir dalam acara puncak tersebut menyampaikan kepada pihak KBRI Brussel kekagumannya pada penampilan Tim Kesenian ini dan tarian-tarian yang mereka tampilkan.

Presiden dari Wereldfolkloreade, Ms. Sabine Duyk menyampaikan wakil Indonesia merupakan duta budaya yang sangat membanggakan. Mereka mengharapkan di tahun 2015 dalam acara perayaan perak Wereldfolkloreade ke-25, Indonesia dapat kembali berpartisipasi. (ant)