AP Photo/Heri Juanda
AP Photo/Heri Juanda

Aceh Besar – Sejumlah warga Kemukiman Lamkeubeu, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar, terjebak di tengah kontak tembak sejak Kamis (4/3/2010) dan hingga saat ini belum pulang ke rumah.

Menurut Kartini, salah seorang swarga di Aceh Besar, Jumat (5/3), suami dan seorang anaknya terjebak saat hendak ke ladang sekitar delapan kilometer dari permukiman penduduk.

“Suami dan anak saya pergi ke kebun. Tapi sampai sekarang belum kembali ke rumah dan saya tidak tahu bagaimana kondisinya,” kata Kartini.

Ia mengatakan, pada hari nahas itu ia berbelanja berbagai kebutuhan untuk bekal selama bersawah. Saat kembali dari pasar, kontak tembak sudah terjadi sehingga ia tidak diizinkan ke sawah.

“Saya mau pulang tapi tidak bisa. Di simpang Bayu sudah dua kali saya mencoba melintas tapi diminta kembali oleh polisi,” tambahnya.

Kartini menangis saat menceritakan kisahnya, ia khawatir atas nasib suami dan anaknya tersebut. Pada Kamis malam ia terpaksa menginap di Desa Meunasah Tunong karena tidak diizinkan kembali ke sawah.

Selain Kartini, Abit Ali, 75, sekeluarga juga tidak bisa kembali ke rumahnya di kawasan Alue Dua. Tepat di belakang rumahnya terjadi kontak tembak antara Brimob dengan kelompok bersenjata.

Saat kontak tembak terjadi, mereka sekeluarga diungsikan ke desa Meunasah Tunong dan terpaksa bermalam di rumah sanak keluarga.Kontak tembak antara pasukan Brimob dibantu tim antiteror Densus 88 dari Mabes Polri terjadi Kamis (4/3) sejak sekitar pukul 14.00 WIB hingga
sore hari.

Kontak tembak terjadi terkait pengejaran kelompok yang diduga terkait jaringan kelompok Jalin, Jantho Kabupaten Aceh Besar sejak 22 Februari lalu. (*)

(Media Indonesia)