Calang, Seputar Aceh – Masuknya hewan liar ke perkampungan penduduk, seperti terjadi di Desa Baroh, Kecamatan Setia Bakti, pada Rabu (9/9), bukanlah pertama kali terjadi. Satwa liar, seperti harimau dan gajah, kerap menyambangi kampung-kampung di kecamatan itu.

Kawasan tersebut masuk dalam kawasan hutan lindung Ulu Masen, yang selama ini menjadi “rumah” bagi satwa-satwa dilindungi.

“Sudah sering harimau dan gajah turun ke kampung-kampung di sini,” kata Jhon W Salda, Geuchik Desa Glee Subak, Setia Bakti.

Bahkan, menurut Geuchik Jhon, warga setempat percaya bahwa harimau yang turun ke perkampungan itu sebagai rimueng gampoeng, yang harus dijaga dan tidak boleh diganggu. “Makanya warga tidak merasa takut lagi,” ujarnya.

Karena alasan itu, selama ini tidak ada tindakan keras seperti perburuan yang dilakukan terhadap satwa-satwa liar tersebut. Padahal, akibat kedatangan harimau dan gajah ke perkampungan, banyak dampak ditimbulkan.

“Kalau gajah datang, banyak tanaman warga yang dirusak. Pernah juga seekor lembu diserang penduduk dimangsa harimau,” katanya.

“Untuk menghadapi itu (hewan liar turun kampung), warga sering mengadakan khanduri gampong,” kata Jhon. [sa-qm]