who-tembakauBADAN Kesehatan Dunia atau yang dikenal World Health Organization (WHO) menyebutkan konsumsi tembakau di dunia masih meningkat, khususnya di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Lebih lanjut, WHO juga mengemukakan kampanye-kampanye anti-rokok dan langkah-langkah lain untuk mengontrol penggunaan tembakau bisa menyelamatkan jutaan jiwa jika dilaksanakan di seluruh dunia.

Dalam laporan yang dikeluarkan hari Rabu (10/4) kemarin, WHO mengatakan salah satu metode paling berpengaruh dalam mengontrol penggunaan tembakau adalah dengan melarang iklan produsen tembakau, kegiatan promosi dan sponsor.

WHO memperkirakan sekitar tiga milyar orang hidup di daerah-daerah di mana iklan-iklan tersebut dilarang secara menyeluruh atau sebagian, tetapi ini masih kurang dari separuh jumlah penduduk dunia saat ini.

Selain itu, ada 24 negara – tempat tinggal sekitar 10 persen dari tujuh milyar penduduk dunia telah benar-benar melarang iklan, promosi dan sponsor tembakau.

Namun WHO menambahkan konsumsi tembakau di seluruh dunia masih meningkat, khususnya di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.

WHO menyebut “wabah tembakau” sebagai salah satu ancaman kesehatan publik paling besar yang pernah dihadapi dunia. Menurut WHO sekitar enam juta orang dari setahun meninggal akibat penyakit-penyakit terkait tembakau, tetapi angka kematian tahunan bisa meningkat hingga delapan juta kecuali jika langkah-langkah pengawasan diperkuat dan diperluas.

WHO menyerukan kontrol atas penggunaan tembakau dengan melarang iklan produsen tembakau, kegiatan promosi dan sponsor. (voa)