Jakarta — Siapa bilang menggunakan jilbab berarti menghalangi perempuan muslimah berkarya ? Keduapuluh wanita yang melaju ke babak final World Muslimah Beauty 2012 berhasil membuktikan bahwa meskipun berjilbab mereka bisa berprestasi di bidangnya masing-masing.

Seperti Risgita Adina Putri atau yang biasa disapa Gita, seorang lulusan Politeknik Negri Jakarta yang telah menggunakan jilbab dari kelas 1 SMP. Ia membuktikan bahwa keputusannya mengenakan jilbab tidak menghalangi impian masa depannya. Meskipun sempat ditakut-takuti kelak akan sulit mendapatkan pekerjaan, namun wanita yang kini bekerja di perusahaan internasional terkemuka ini mengunggkapkan tidak pernah mendapat diskriminasi karna menggunakan jilbab. Bahkan, ia mengaku saat ini menduduki posisi penting di kantornya.

“Rezeki itu asalnya dari Allah SWT, bukan karna kita pakai jilbab terus malah akan sulit dapat pekerjaan,” ungkapnya.

Ia bercerita, dulu memang sulit untuk menggunakan jilbab, apalagi di usia remaja ia sempat bermimpi menjadi model. Namun, kini mimpinya akan segera terwujud karna melalui ajang kecantikan khusus wanita berjilbab itu, segudang kesempatan telah menantinya.

Pemenang World Muslimah Beauty selama setahun masa jabat akan melakukan perjalanan keliling Asia dan Australia untuk melakukan tugasnya sebagai duta Muslimah sejagad, demikian diungkapkan Rofi Eka Shanty selaku pencetus World Muslimah Beauty, dalam jumpa pers, Minggu (2/9) di Central Park, Jakarta.

Selain itu, kesempatan untuk memperagakan busana karya designer hijab ternama, dan menjadi model muslimah terbuka lebar melalui ajang ini.

Selain Gita, 19 finalis lainnya juga membuktikan bahwa jilbab bukanlah halangan. Di antara mereka ada yang sudah menjadi model profesional dan sering berlenggak lenggok di panggung catwalk atau wanita yang menyukai olahraga ekstrem dengan tetap menggunakan jilbab. Ada juga yang menjadi presenter TV, fashion designer, bahkan SPG, yang semua dilakukan tanpa menanggalkan jilbab mereka.

Gita berpesan kepada semua perempuan Muslim yang masih ragu menggunakan jilbab atau bahkan melepaskan jilbab hanya karna faktor eksternal, bahwa menggunakan hijab adalah kewajiban bagi wanita muslim. “Saya dididik dari kecil bahwa wanita itu harus menutup auratnya. Walaupun merasa sikapnya masih belum sesuai untuk berjilbab, tapi menutup aurat adalah kewajiban kita sebagai wanita,” jelasnya.

“Nyatanya sekarang sudah mulai banyak fashion show hijabers atau beauty pageant yang membuka akses untuk wanita berhijab. Tren hijab yang stylist pun sedang ‘in’ sekarang. Lagipula Indonesia kan mayoritas muslim,” tambahnya.

Penasaran ingin melihat langsung seperti apa jika wanita muslimah dengan talenta mengagumkan berkumpul jadi satu ? Acara ini dapat disaksikan dalam malam final World Muslimah Beauty 2012, Sabtu 15 September 2012 di Balai Sarbini, Jakarta.

Dara Aceh Masuk 20 “Grand Finalist” WMB 2012

Pendiri dan President The World Muslimah Beauty 2012, Rofi Eka Shanty, dalam jumpa pers jelang Grand Final dan Karantina, di Central Park, Jakarta, Minggu (2/09) lalu mengatakan jumlah 20 grand finalist meningkat dari segi kuantitas maupun kualitas dibandingkan tahun lalu.

“Tahun lalu grand finalist hanya 10 dan kebanyakan pelajar. Tahun ini lebih banyak pebisnis. Semuanya bagus dan memiliki banyak potensi, punya karakter, dan berkualitas duta serta memiliki kemampuan komunikasi,” jelas Eka seperti dikutip dari Kompas.com.

Dari 20 orang kontestan “Grand Finalist” WMB 2012, salah satunya adalah dara Aceh. Cut Radhiah Swadia, mahasiswi  yang saat ini menjadi asisten dokter di sebuah rumah sakit Jakarta akhirnya memenuhi kriteria 3S (Sholehah, Smart, Stylish) dan dianggap memiliki karakter duta, pandai mengaji, dan berprestasi. (*/jaringnews.com)