Workshop 'Ija Kroeng' Ingin Tampil Beda

Workshop 'Ija Kroeng' Ingin Tampil BedaNAMA produk lokal kain sarung ‘Ija Kroeng’ memang lambat laun telah mendapat nama di Aceh, usaha industri kreatif dari Khairul Fajri yang sebelumnya berada di bilangan Residen Danu Broto kini resmi pindah ke Seutui Banda Aceh.

“Hampir satu bulan workshop kita pindah alamat, sekarang kita resmi pindah ke jalan Teuku Umar Lr. Mahya No. 51 tepatnya dibelakang RS Harapan Bunda Seutui,” jelas Khairul kepada SeputarAceh.com beberapa waktu lalu.

Khairul menjelaskan, konsep dari workshopnya yang baru ini sedikit berbeda dari sebelumnya. Mengingat area workshop Ija Kroeng yang ada saat ini akan dijadikan sebagai basis industri kreatif yang nantinya dipadukan dengan konsep nilai wisata.

“Rumah yang kita huni sekaligus workshop produksi Ija Kroeng ini lumayan luas, jadi sekalian dimanfaatkan untuk segmen pariwisata juga. Artinya, kedepan kita akan sangat terbuka dengan wisatawan yang ingin melihat produksi Ija Kroeng bisa memanfaatkan workshop ini sebagai tempat edukasi,” jelas sembari menunjukkan beberapa ruang yang akan digunakan sebagai galeri nantinya.

Konsep workshop Ija Kroeng yang didominasi oleh warna hitam dan putih sekilas menarik perhatian, pasalnya dua warna tersebut telah menjadi khas produk yang dalam waktu dekat ini akan berumur satu tahun.

Industri kreatif, menurut Khairul masih terbilang minim di Banda Aceh, ia berusaha adanya konsep baru ini di workshop Ija Kroeng menjadi nilai lebih bagi sektor pariwisata khususnya di Aceh. Seperti pada umumnya, disaat wisatawan ingin membeli oleh-oleh dari Aceh, hanya sekedar berkunjung ke toko-toko tanpa melihat sendiri bagaimana produk itu diproduksi.

“Dengan adanya tempat workshop yang semakin luas ini, saya berharap Ija Kroeng bisa memfasilitasi bagi wisatawan lokal atau pun luar saat ingin tahu bagaiamana kain sarung ini dibuat bisa melihat langsung, malah kita menyediakan penginapan bagi mereka jika ingin belajar atau menjahit sendiri dan disini tentunya bagi wisatawan akan memiliki pengalaman berbeda disaat membeli sebuah produk,” ujar Ayah yang satu anak ini.

Hingga kini, selain memproduksi kain sarung, workshop Ija Kroeng juga memproduksi berbagai jenis merchandise khas Aceh, seperti balum cu’t atau kantong kecil serbaguna, shawl, totebag atau tas, serta berbagai keperluan yang bisa dikostumis sendiri oleh pelanggan.

“Kita tidak hanya konsen dengan kain sarung, permintaan dari konsumen juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi Ija Kroeng, semua itu kita penuhi sesuai dengan kemampuan demi melestarikan produk lokal made in Aceh,” tuturKhairul yang kini juga terlibat di Indonesian Fashion Chamber Chapter Aceh yang 23 Februari nanti akan dideklarasikan di Banda Aceh.[]