KEPALA Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Dedy Yuswadi, memimpin rapat awal persiapan kunjungan Islami Cruise bersama unsur lintas sektoral di Ruang Rapat Lantai II Kantor Disbudpar Aceh, Selasa, 21 Oktober 2025.
Rapat ini menjadi langkah strategis Pemerintah Aceh dalam mempersiapkan penyambutan kapal pesiar bertema wisata halal yang akan berlabuh di Banda Aceh pada awal tahun 2026. Kapal tersebut diperkirakan membawa ribuan wisatawan mancanegara untuk menikmati pesona dan keunikan budaya Aceh.
Dalam arahannya, Kadisbudpar Aceh, Dedy Yuswadi, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi langsung dengan Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif di Jakarta. Hasil koordinasi tersebut memastikan kunjungan kapal pesiar akan berlangsung dalam dua gelombang, yakni pada Januari dan Februari 2026.
“Kapal pesiar Islami Cruise ini akan menjadi momentum penting bagi Aceh untuk menunjukkan wajah pariwisata Islami kepada dunia. Kami berharap dukungan dan masukan dari seluruh unsur yang hadir agar persiapan penyambutan dapat berjalan maksimal,” ujar Dedy.
Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ismail, menjelaskan bahwa jumlah wisatawan yang akan turun dari kapal diperkirakan mencapai 3.000 orang, dengan durasi kunjungan sekitar 10 jam. Para wisatawan akan diajak mengunjungi sejumlah destinasi unggulan, antara lain Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami Aceh, PLTD Apung, dan Museum Aceh.
Selain jajaran internal Disbudpar Aceh, rapat tersebut turut dihadiri oleh berbagai unsur strategis lintas sektor. Dari lembaga vertikal hadir Kapolda Aceh, Kapolresta Banda Aceh, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banda Aceh, Kepala Kantor Wilayah DJBC Aceh, Kepala Balai Kekarantinaan Kesehatan Kelas I Banda Aceh, serta Kepala Basarnas Aceh.
Kehadiran mereka menegaskan dukungan penuh dari aparat keamanan, imigrasi, bea cukai, kesehatan, hingga penyelamatan dalam menyukseskan agenda internasional ini.
Dari unsur pemerintah daerah, tampak Wali Kota Banda Aceh, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, Kepala Satpol PP dan Wilayatul Hisbah Aceh, serta Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh. Kehadiran mereka memperlihatkan sinergi erat antara pemerintah provinsi dan kota dalam memastikan kesiapan infrastruktur, keamanan, serta pelayanan publik.
Dari kalangan asosiasi pariwisata dan pengelola destinasi, hadir Ketua DPD ASPPI, ASITA, dan HPI Aceh, bersama pimpinan PT Sakti Inti Makmur (Express Bahari), pengelola PLTD Apung dan Boat Atas Rumah, serta Kepala UPTD Pelabuhan Ulee Lheue dan UPTD Masjid Raya Baiturrahman.
Seluruh peserta rapat menyatakan komitmen dan dukungan penuh untuk menyukseskan penyambutan kedatangan kapal pesiar tersebut. Sinergi lintas sektor diharapkan mampu menghadirkan pengalaman terbaik bagi wisatawan sekaligus memperkuat citra Aceh sebagai destinasi wisata Islami berkelas dunia.
Kadisbudpar Aceh menegaskan, hasil rapat ini akan segera ditindaklanjuti melalui penyusunan Surat Keputusan (SK) Tim Kerja Persiapan Kunjungan Kapal Pesiar Islami Cruise, serta dilaporkan secara resmi kepada Pj. Gubernur Aceh.
“Kunjungan kapal pesiar ini bukan hanya tentang kedatangan ribuan wisatawan, tetapi juga tentang peluang besar bagi Aceh untuk meneguhkan posisinya sebagai gerbang wisata halal di Asia Tenggara. Dengan kerja sama semua pihak, kita optimistis Aceh dapat menjadi tuan rumah yang berkesan bagi dunia,” tutup Dedy Yuswadi.

Belum ada komentar