Seputaraceh

Kerja Dulu, Ngopi Kemudian: Pesan Kadisbudpar Aceh untuk ASN Muda

Apel pagi perdana bersama Kepala Dinas yang baru, Dedy Yuswadi
Apel pagi perdana bersama Kepala Dinas yang baru, Dedy Yuswadi

DINAS Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh memulai langkah baru dengan menggelar apel pagi perdana bersama Kepala Dinas yang baru, Dedy Yuswadi, Senin, 13 Oktober 2025.

Apel yang berlangsung di halaman kantor Disbudpar ini turut dihadiri Asisten I Sekda Aceh, Syakir, serta seluruh pejabat struktural, kepala UPTD, dan pegawai di lingkungan Disbudpar Aceh.

Dalam arahannya, Dedy memperkenalkan diri sekaligus mengajak seluruh jajaran untuk memperkuat koordinasi, menjaga kekompakan, dan bekerja dengan penuh tanggung jawab. Ia menekankan bahwa keberhasilan program kebudayaan dan pariwisata Aceh hanya bisa dicapai melalui kolaborasi yang solid di semua lini.

Lebih lanjut, Dedy menyoroti pentingnya disiplin pegawai, terutama dalam hal ketepatan waktu. Ia mengingatkan agar fenomena nongkrong di kafe saat jam kerja tidak lagi terjadi di lingkungan Disbudpar.

“Ngopi boleh, tapi pekerjaan harus jadi prioritas. Mari kita jaga citra baik pegawai Disbudpar Aceh,” tegasnya.

Selain memperkenalkan diri, Kadisbudpar juga menyampaikan rencana rapat internal bersama pejabat struktural dan fungsional pada siang hari. Rapat tersebut akan menjadi forum untuk mendengarkan arahan lanjutan dari Sekda Aceh dan Asisten I, khususnya terkait strategi percepatan realisasi anggaran di sisa tahun berjalan.

Asisten I Sekda Aceh, Syakir, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas semangat jajaran Disbudpar. Ia menekankan bahwa kedisiplinan adalah kunci keberhasilan organisasi, mulai dari jam masuk kerja hingga penyelesaian tugas sebelum pulang.

Ia juga mengingatkan ASN untuk menjadi teladan, termasuk dalam pelaksanaan salat berjamaah sesuai Instruksi Gubernur Aceh Nomor 1 Tahun 2025.

Syakir menambahkan bahwa Disbudpar memiliki peran strategis dalam membangun citra Aceh sebagai destinasi wisata. Karena itu, nilai hospitality atau keramahtamahan harus menjadi budaya kerja yang lahir dari hati, bukan sekadar formalitas.

“Disbudpar harus menjadi dinas terdepan dalam pelayanan, keramahan, dan profesionalitas terhadap masyarakat maupun wisatawan,” ujarnya.

Menutup arahannya, Syakir menegaskan pentingnya percepatan realisasi anggaran mengingat waktu pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2025 tinggal dua bulan efektif. Ia mendorong agar strategi percepatan segera dirumuskan sehingga serapan anggaran dapat optimal.

Apel pagi ini ditutup dengan doa bersama dan sesi foto, menjadi simbol semangat baru Disbudpar Aceh dalam melayani publik dengan disiplin, ramah, dan profesional.

Belum ada komentar

Berita Terkait