korean-expo-2013KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Sofjan Wanandi, mengatakan pameran internasional seperti Korean Expo 2013 merupakan ajang menarik investor masuk ke Indonesia.

“Dengan pameran dagang dan bisnis ini, diharapkan mereka tidak hanya menjual produk mereka tapi juga berinvestasi seperti yang telah dilakukan Samsung dan LG,” kata dia, usai pembukaan Korean Expo 2013, di Jakarta, Rabu (26/6).

Pada Korean Expo 2013 kali ini, 68 perusahaan Korea Selatan dari berbagai bidang hadir memamerkan produk unggulan masing-masing. Dari pendekatan ini, diharapkan terjadi kontak bisnis yang semakin menarik bagi kedua pihak.

Di mata Korea Selatan, Indonesia adalah negara kedelapan terbesar dalam hal investasi dan ekonomi; sementara dari sisi Indonesia, Korea Setalan merupakan negara kedelapan terbesar yang menanamkan investasinya.

Dari sisi hubungan diplomatik, sudah 40 tahun Indonesia dan Korea Selatan menjalin hubungan itu dengan kecenderungan semakin meningkat dan memikat dari tahun ke tahun.

Bukan cuma aspek resmi di tingkat pemerintahan saja, namun pendekatan antar masyarakat dan budaya kedua bangsa juga semakin semarak.

Lebih lanjut Wanandi mengatakan, jenis investasi yang tepat untuk Indonesia saat ini adalah industri manufaktur karena dinilai dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja.

“Kita tidak perlu lagi investor yang hanya bergerak di bidang sumber daya alam, tapi industri manufaktur yang harus dikedepankan,” katanya. Dia memandang penting investasi manufaktur Korea Selatan karena juga bisa menyerap tenaga kerja nasional.

Wanandi juga menyinggung mengenai pentingnya memperbaiki iklim investasi di Indonesia agar lebih banyak investor yang masuk.

“Untuk itu kita butuh pemimpin yang kuat yang mampu menyediakan kepastian hukum dan penataan infrastruktur yang lebih baik,” katanya.

“Kita harapkan mereka tidak hanya menjual tapi juga berinvestasi seperti yang dilakukan lagi dan Samsung ini yang kita perlukan,” kata pengusaha senior nasional itu. (ant)