Jakarta — Pemerintah berupaya meningkatkan status sejumlah makanan nasional menjadi menu internasional sebagai langkah awal ekspor dan investasi restoran Indonesia di luar negeri.

“Pemerintah sedang menginventarisasi menu kuliner yang ada untuk membuat peta potensi makanan,” kata Direktur Pengembangan Wisata Minat Khusus, Konvensi, Insentif, dan Even Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Achyaruddin di Jakarta, Selasa (14/08).

Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki sekitar 300 suku bangsa dengan menu kuliner Nusantara yang jumlahnya hampir sama.

Beberapa menu kuliner nasional yang berpeluang menembus pasar internasional, menurut Achyaruddin, antara lain, rendang, nasi goreng, soto, dan satai.

“Menu kuliner tersebut harus memiliki standar rasa dan menyantumkan komposisi bahan baku secara detil terlebih dahulu agar bisa menembus pasar internasional,” ujarnya.

Setelah melakukan pemetaan makanan, lanjut Achyaruddin, langkah selanjutnya ialah proses pengemasan produk kuliner dan faktor higienitas makanan.

Selain itu, ucap Achyaruddin, pelaku usaha harus menyiapkan dana apabila ada investasi pembukaan gerai makanan di luar negeri.

“Kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan. Dengan Kemenkeu, antara lain, mengkaji terkait dengan kebijakan fiskal,” paparnya.

Achyaruddin mengatakan bahwa cukup banyak pengusaha kuliner Indonesia yang memiliki peluang menembus pasar dunia di tengah pertumbuhan bisnis sektor makanan di Tanah Air.

“Terakhir kami ke Jepang, dan melihat kuliner Indonesia sangat diminati. Kami juga telah menggandeng sejumlah komunitas untuk mempromosikan kuliner Nusantara,” tuturnya. (ant)