Cap SikureuengDALAM sebuah situs luar negeri “Worldwide Guide to Women in Leadership” milik Martin K.I Christensen yang beralamat di guide2womenleaders.com, menyebutkan posisi perempuan Aceh memang luar biasa.

My interest in women of influence started as a child when I read “Politikens Verdenshistorie” (World History) and learned about such leaders as, Elizabeth I of England, Catharina the Great of Russia, Maria Theresia of Austria and others. (Ketertarikan saya pada wanita-wanita dimulai dipengaruhi saat masih kecil dulu ketika membaca buku “Politikens Verdenshistorie” (Sejarah Dunia) dan juga belajar tentang kepemimpinan seperti kisah Ratu Elizabeth I dari Inggris, Catharina Agung dari Rusia, Maria Theresia dari Austria dan lainnya),” tulis Christensen, wanita asal Denmark ini.

Dalam situsnya tersebut, Christensen yang juga seorang akademisi dan wartawan ini ternyata telah memuat nama-nama perempuan muslimah Aceh sebagai salah satu wanita hebat dalam sejarah dunia.

Adapun nama-nama muslimah Aceh tersebut, ditulisnya oleh wanita kelahiran 1967 pada halaman khusus dengan judul “Woman Muslim Leaders and Female Leaders in Muslim Countries throughout the times”. Inilah beberapa perempuan Aceh itu yang berdasarkan tahunnya:

  • 1470-… Sultana Narisa Malik uz-Zahir of Samudra Pasai Kesepulih (Indonesia). Daughter of Sultan Kadir al Malik uz-Zahir ibnu al-Marhum of Pasai and married to Sultan Muhammad of Aceh, who reigned (1465-77)
  • 1641-75 H.H. Paduka Sri Sultana Ratu Safiat ud-din Taj ul-‘Alam Shah Johan Berdaulat Zillu’llahi fi’l-‘Alam binti al-Marhum Sri Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam Shah, Sultana of Aceh (North Sumatra) (Indonesia)
  • 1675-77 H.H. Paduka Sri Sultana Naqiat ud-din Nur ul-‘Alam Shah, Sultana of Aceh Dar us-Salam (Indonesia)
  • 1678-88 H.H. Paduka Sri Sultana Zaqiyat ud-din ‘Inayat Shah binti al-Marhum Raja Mahmud Shah, Sultana of Aceh Dar us-Salam (Indonesia)
  • 1688-99 H.H. Paduka Sri Sultana Zinat ud-din Kamalat Shah binti al-Marhum Raja Umar of Aceh Dar us-Salam (Indonesia)
  • 1873-1901 Guerilla Leader “Ibu Perbu” Tjoet Njak Dien in Aceh (Indonesia)

Bagaimana tertarik dengan kisah perempuan Aceh lainnya, tentunya akan ada lagi beberapa Inong Aceh yang tidak kalah menarik sejarahnya masa dulu.[]