Jakarta, Seputar Aceh, Vivanews – Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menegaskan dirinya tidak pernah meminta “jatah” kursi di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia tidak berniat jadi menteri.
“Audiensi saja soal menteri kepada Presiden Yudhoyono tidak pernah, apalagi meminta jatah menteri,” kata Irwandi Yusuf, dalam silaturahmi masyarakat Aceh se-Jabodetabek di Istora Senayan Jakarta, Minggu (15/11).
Dalam kabinet Yudhoyono jilid II, mantan penjabat Gubernur Aceh Mustafa Abubakar menempati posisi strategis. Presiden Yudhoyono menempatkan Mustafa sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggantikan Sofyan Djalil yang juga asal Aceh.
“Kalau pun saya diminta, saya meminta menjadi Panglima TNI atau Kepala BIN. Tapi, itu tidak mungkin, karena itu saya tidak berminat untuk menjadi menteri,” kata Irwandi. Menurutnya, menjadi gubernur di Aceh saja sudah menjaga tanggung jawab besar yaitu perdamaian.
Wakil Presiden Boediono, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto hadir dalam silaturrahmi itu.
Dalam kesempatan itu, Irwandi tetap optimis perdamaian di Aceh akan selalu terjaga. “Meski sebelumnya banyak yang pesimis kalau perdamaian di Aceh akan tetap berlangsung,” katanya. [sa/vnc]
Belum ada komentar