London — Situs kantor berita Reuters sempat diisukan menurunkan berita palsu tentang Suriah, ternyata hal itu berbuntut panjang datangnya serangan dari peretas.

Dalam pernyataan resmi Jumat (3/08) lalu, Thompson Reuters Corp. menyatakan situs Reuters.com menjadi sasaran serangan peretas (hacker) di Internet sebelumnya di hari itu, dan salah satu laman blognya juga mengalami kebobolan. Artikel blog palsu tersebut dikaitkan dengan berita tidak benar kepada sejumlah jurnalis Reuters.

Dikutip dari NKH World, disebutkan bahwa laporan palsu yang dimuat dalam situs berita tersebut salah seorang wartawan Reuters mengaku sempat melakukan wawancara dengan pemimpin dari Tentara Pembebasan Suriah (FSA), Riad al-Asaad yang anti-pemerintah. Setelah ditelusuri wartawan Reuters tidak melakukan wawancara dengan pihak FSA dan artikel itu telah dihapus dari laman situsnya.

Dalam wawancara palsu itu, pemimpin FSA diduga menyatakan bahwa pasukannya menarik diri dari Aleppo yang merupakan provinsi di Suriah utara, setelah bentrok dengan tentara pemerintah Suriah. FSA menyangkal adanya wawancara seperti itu dan menuduh pemerintah Presiden Bashar al-Assad memalsukan laporan itu.[]