Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, di mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Saat berpuasa, tubuh tidak menerima asupan makanan dan minuman selama lebih dari 12 jam, sehingga pemilihan makanan dan minuman yang tepat saat berbuka dan sahur menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Makanan dan Minuman yang Sebaiknya Dikurangi Saat Berpuasa
1. Makanan Tinggi Lemak dan Gula
Makanan yang mengandung keju berlebih, cokelat, dan makanan manis lainnya memang terasa menggoda setelah seharian berpuasa. Namun, konsumsi berlebihan dapat menimbulkan masalah kesehatan karena:
- Sulit dicerna: Makanan tinggi lemak dan gula membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, membuat lambung bekerja lebih keras.
- Menyebabkan kembung: Pencernaan yang lambat dapat menyebabkan gas berlebih dan rasa tidak nyaman di perut.
- Lonjakan gula darah: Konsumsi gula berlebihan saat berbuka dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang diikuti dengan penurunan drastis, membuat tubuh cepat lelah.
Alternatif sehat: Pilih makanan manis alami seperti kurma, buah-buahan segar, atau yogurt dengan madu sebagai pengganti makanan manis olahan.
2. Minuman Berkafein
Kopi dan minuman berkafein lainnya sebaiknya dibatasi selama bulan puasa karena:
- Merangsang produksi asam lambung: Kafein dapat meningkatkan produksi asam lambung yang sudah meningkat selama berpuasa.
- Bersifat diuretik: Kafein meningkatkan produksi urin yang dapat menyebabkan dehidrasi selama berpuasa.
- Mengganggu tidur: Konsumsi kafein di malam hari dapat mengganggu kualitas tidur, padahal tidur yang cukup sangat penting selama bulan puasa.
Alternatif sehat: Ganti dengan teh herbal, air infused dengan buah-buahan, atau air kelapa yang lebih menyegarkan dan menyehatkan.
3. Makanan Pedas dan Berbumbu Tajam
Makanan pedas dan berbumbu tajam dapat menimbulkan beberapa masalah saat berpuasa:
- Iritasi lambung: Capsaicin dalam cabai dapat mengiritasi dinding lambung yang sudah sensitif akibat berpuasa.
- Menyebabkan heartburn: Makanan pedas dapat memicu reflux asam dan heartburn, terutama jika dikonsumsi menjelang tidur.
- Meningkatkan rasa haus: Rasa pedas dapat meningkatkan sensasi haus selama berpuasa keesokan harinya.
Alternatif sehat: Gunakan rempah-rempah aromatis seperti kunyit, jahe, atau kayu manis yang memberikan cita rasa tanpa menyebabkan iritasi.
4. Gorengan dan Makanan Berlemak
Gorengan dan makanan berlemak tinggi menjadi pilihan populer saat berbuka, namun sebaiknya dibatasi karena:
- Berat untuk dicerna: Makanan berlemak memerlukan waktu lama untuk dicerna dan dapat membuat tubuh tidak nyaman.
- Berkontribusi pada kenaikan berat badan: Konsumsi gorengan berlebihan selama Ramadhan dapat menyebabkan penambahan berat badan.
- Meningkatkan kadar kolesterol: Konsumsi makanan yang digoreng dengan minyak yang dipanaskan berulang kali dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Alternatif sehat: Pilih metode memasak yang lebih sehat seperti memanggang, mengukus, atau merebus.
Rekomendasi Makanan dan Minuman untuk Berbuka dan Sahur
Saat Berbuka Puasa:
- Mulai dengan yang manis dan ringan: Kurma, timphan, buah segar, atau sup hangat untuk membantu lambung beradaptasi.
- Hidangkan dalam porsi kecil: Makan dalam porsi kecil dan perlahan untuk menghindari kelebihan makan seperti Bubur Kanji Rumbi.
- Perbanyak cairan: Air putih, jus buah segar tanpa gula tambahan, atau air kelapa untuk menghidrasi tubuh.
Saat Sahur:
- Makanan kompleks: Pilih karbohidrat kompleks seperti oatmeal, roti gandum, atau nasi merah yang memberikan energi tahan lama.
- Protein: Telur, ikan, tahu, atau tempe untuk membantu merasa kenyang lebih lama.
- Serat tinggi: Buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian untuk membantu pencernaan seperti Sambai On Kayee.
- Hidrasi cukup: Minum minimal 2 gelas air putih saat sahur untuk mencegah dehidrasi.
Baca Juga: Hindari Kegemukan dengan Makan Cabai