Aku cinta bahasa Indonesia (Foto mizan.com)Jakarta — Budaya dan pariwisata merupakan aset terbesar yang mampu menyumbangkan devisa nomor empat tertinggi bagi negara. Oleh sebab itu, peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober harus menjadi momentum bagi anak muda untuk bangkit dan tampil memberikan kontribusi lewat panggung budaya dan pariwisata.

“Jadi bukan hanya lewat panggung politik,” kata Ketua Umum Ikatan Duta Budaya dan Pariwisata Indonesia, Doddy Matondang, di sela-sela Pameran Budaya dan Pariwisata dalam rangka memeringati Sumpah Pemuda di FX Plaza Senayan, di Jakarta, Minggu (28/10).

Menurutnya, anak muda sekarang ini harus punya kepedulian terhadap budaya dan pariwisata. “Jadi tidak melulu menjadi politisi atau akademisi. Tapi juga lewat kontribusi lewat panggung budaya dan pariwisata. Anak muda harus menjadi duta-duta budaya dan pariwisata di daerahnya masing-masing lewat berbagai kreasi dan inovasi,”katanya.

Ia yakin lewat langkah kreatif maka anak-anak muda Indonesia ke depan dapat semakin mengukukuhkan jati diri sebagai penerus bangsa yang madani. Sebab yang paling dibutuhkan saat ini adalah anak bangsa yang tidak tercerabut dari akar budaya.

Ketua Umum Gerakan Pemuda Islam, Rahmat Kardi juga menyampaikan hal senada. Menurutnya, pemuda adalah agen perubahan harus memiliki karakter. “Karena pemuda sebagai agent of change (agen perubahan,red) tidak boleh tercerabut dari akar budaya-nya sendiri,” katanya.

Oleh sebab itu, lanjutnya, budaya yang dimiliki bangsa Indonesia harus terus digali dan dikembangkan. “Karena budaya adalah penentu identitas anak muda Indonesia di tengah arus globalisasi. Dan semua anak muda Indonesia harus menjadi duta-duta budaya, dimana pun berada,” katanya. (jpnn.com)