Belawan — PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Medan bersama Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh dan PT Hutama Karya (Persero) akan membangun pelabuhan multipurpose atau pelabuhan yang dapat digunakan untuk bongkar muat lebih dari satu jenis barang, di Kuala Tripa, Kabupaten Nagan Raya.

Kerjas ama ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) berisi kesepakatan untuk melakukan sinergi dalam membangun dan mengelola pelabuhan multipurpose di Kuala Tripa, bertempat di Ruang Selat Malaka Kantor Pusat Pelindo I, Selasa (8/1).

Humas Pelindo I, M Eriansyah Boy, Rabu (9/1) menyampaikan, penandatanganan dilakukan Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo I Bambang Eka Cahyana, Bupati Nagan Raya Drs HT Zulkarnaini dan Direktur Pengembangan PT Hutama Karya Budi Rachmat Kurniawan, disaksikan Direktur Utama Pelindo I Alfred Natsir.

Dalam sambutannya, Alfred Natsir mengatakan MoU dimaksudkan membuat kajian kerjasama sebagai pedoman dalam rangka mempersiapkan rencana kerjasama pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan, untuk kegiatan pelayanan kapal dan barang di Kuala Tripa.

“Tujuan nota kesepahaman ini untuk menciptakan sinergi sesuai kompetensi masing-masing dalam bentuk kerjasama yang memanfaatkan potensi yang dimiliki para pihak, dengan tetap memperhatikan dan menjunjung tinggi prinsip kelayakan dan saling menguntungkan,” katanya.

Menurut Alfred, pembangunan pelabuhan multipurpose di Nagan Raya akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat di sana. Sebab Kabupaten Nagan Raya menghasilkan komoditas kelapa sawit (CPO), karet, tambang, hasil pertanian dan lain-lain.

“Dengan adanya pelabuhan, maka perdagangan CPO yang merupakan komoditas utama di Nagan Raya akan terdongkrak. Jika CPO sudah diekspor, secara otomatis akan membutuhkan pabrik CPO, sehingga membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, yang dampaknya bisa menekan biaya logistik dan keuntungan semakin besar. Keuntungan yang besar akan memberikan kontribusi yang besar juga pada daerah melalui pajak, yang pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan rakyat,” papar Alfred.

Bupati Nagan Raya, Drs HT Zulkarnaini menjelaskan, potensi daerahnya cukup besar. “Kami mempunyai perkebunan sawit seluas 100.000 hektare yang dikelola pengusaha, dan kebun sawit rakyat lebih dari 20.000 hektare. Selain itu potensi pertanian juga besar, karena kami memiliki sawah yang luas,” kata Zulkarnaini.

Dia menambahkan, selama ini pengiriman CPO dari Nagan Raya dilakukan melalui Pelabuhan Belawan yang diangkut dengan truk serta kapal kecil. Pengangkutan ini menimbulkan biaya cukup tinggi dan ini harus ditanggung pemilik kelapa sawit.

“Semoga dengan adanya pelabuhan ini bisa menurunkan cost pengangkutan CPO, sehingga memberi keuntungan yang lebih besar bagi masyarakat Nagan Raya” katanya.

Sementara Direktur Pengembangan PT Hutama Karya, Budi Rachmat Kurniawan mengatakan, kalau negara mau kuat, bangunlah jalan dan pelabuhan sebagai infrastruktur utama. Menurut Budi, pembangunan pelabuhan multipurpose Kuala Tripa adalah langkah awal yang bagus untuk memajukan masyarakat Kabupaten Nagan Raya.

“Potensi bisnis di Pelabuhan Kuala Tripa adalah adanya perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan rata-rata 148.111 ton per tahun. Selama ini komoditas tersebut diangkut melalui Pelabuhan Meulaboh, Pelabuhan Susoh dan transportasi darat menuju Belawan,” katanya.

Pada penandatangan MoU tersebut Bupati Nagan Raya didampingi Wakil Bupati HM Jamin Idham SE, Sekretaris Daerah Drs H T Zamzami TS MM, anggota DPRK H Ansari Hasymi dan beberapa kepala dinas. Sedangkan Direksi PT Hutama Karya didampingi General Manager Wilayah Sumatera Suroto.

Humas Pelindo I M Eriansyah Boy kepada MedanBisnis menambahkan, pembangunan dijadwalkan menunggu hasil kajian tim bersama Pelindo I, Pemkab Nagan Raya dan PT Hutama Karya selaku pihak yang mendapat kepercayaan untuk melakukan pembangunan, sesuai kesepakatan dalam MoU. (Medan Bisnis)