BULAN Rajab dalam perhitungan hijriyah di Aceh mempunyai makna yang berbeda dari bulan-bulan lainnya. Pasalnya, hanya di bulan Rajab tersebut masyarakat Aceh pada umumnya mengenal dengan bulan apam.

Tradisi yang telah diwariskan secara turun menurun dalam masyarakat kita Aceh pada bulan Rajab ini dikenal dengan khanduri atau kenduri “Tet Apam”.

Ini sebuah tradisi yang sudah sangat mengakar dan mempunyai nilai filosofi yang sangat mendalam. Kali ini, giliran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pidie yang menggelar kenduri apam di semua tingkatan sekolah yang ada di Pidie, Selasa (23/2/2021).

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Jamaluddin bersama rombongan dari Banda Aceh juga ikut hadir dalam kegiatan kenduri apam tersebut.

Jamaluddin menilai, kegiatan kenduri tet apam bisa menjadi nilai positif dalam rangka menjaga dan merawat tradisi yang ada di Aceh.

“Ini momennya memang pas, apalagi dilaksanakan pada bulan Rajab, dimana masyarakat Aceh khususnya warga Kabupaten Pidie hampir rata-rata masih menggelar kenduri tet apam,” jelasnya.

Tradisi ini, sebut Jamaluddin, sudah dilakukan secara turun-temurun dan menjadi momen baik untuk silaturrahmi dan berbagi kepada sesama.

“Dalam kegiatan tet apam ada banyak nilai yang kita dapat, seperti salah satunya silahturahmi, karena banyak orang-orang diundang. Bagi yang tidak hadir juga di kenduri apam, nantinya dibagi-bagi bahkan diantar ke rumah,” katanya.