Medan — Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah berharap Pemerintah Amerika Serikat (AS) meningkatkan investasinya di Aceh demi memakmurkan perekonomian masyarakat. Hal yang paling mendesak, menurutnya, adalah program pendidikan, karena berkaitan erat dengan masa depan Aceh.

Pernyataan itu disampaikan Zaini Abdullah kepada Duta Besar AS di Jakarta, Scot Marciel ketika keduanya bertemu dalam acara memperingati Hari Kemerdekaan Amerika Serikat di Hotel JW Marriot, Medan, Jumat (29/6/2012) malam. Secara terpusat, peringatan Hari Kemerdekaan AS itu jatuh pada 4 Juli 2012, namun di Medan–untuk lingkup Sumatera–diperingati lebih awal.

Zaini berharap, Pemerintah AS lebih memperhatikan pendidikan Aceh, di samping infrastruktur pembangunan. “Pendidikan itu sangat penting, saya ingin anak muda Aceh memiliki kecerdasan tinggi,” kata dr Zaini kepada Serambi tadi malam.

Sejauh ini Amerika sudah membantu program beasiswa kepada mahasiswa Aceh untuk menimba ilmu di berbagai universitas ternama di negeri Paman Sam itu. Tapi jumlah yang ada saat ini dirasa belum memadai, karena masih banyak pemuda Aceh yang memiliki potensi besar.

“Kita sih maunya Amerika sebanyak-banyaknya berinvestasi di Aceh, selama tidak mengganggu kenyamanan masyarakat, tentu harus didukung,” ujarnya.

Menurutnya, sejak lama Aceh telah memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat. Hal yang paling membekas di benaknya ialah proses perundingan perdamaian Helsinki dan musibah mahadahsyat tsunami pada 26 Desember 2004. “Amerika sangat berperan dalam menyelesaikan kedua peristiwa itu. Mereka menjadi orang pertama yang membantu,” tukasnya.

Harapan Zaini yang mewakili jutaan masyarakat Aceh itu sendiri tampaknya tak bertepuk sebelah tangan. Scot Marciel menjamin kalau pemerintahnya benar-benar serius ingin membantu Aceh dalam segala bidang. “Kami ingin menjadi investor nomor satu di berbagai bidang. Jadi jangan pernah tanyakan berapa nilai investasinya. Yang penting harus nomor satu,” kata Scot. (tribunnews)