Anak-anak menebar senyuman di Gampong Alue Sijuek, Peudada, Bireuen (Foto Karsten Ekmann)
Anak-anak menebar senyuman di Gampong Alue Sijuek, Peudada, Bireuen (Foto Karsten Ekmann)
Anak-anak menebar senyuman di Gampong Alue Sijuek, Peudada, Bireuen (Foto Karsten Ekmann)
Anak-anak menebar senyuman di Gampong Alue Sijuek, Peudada, Bireuen (Foto Karsten Ekmann)

KARSTEN Ekmann salah seorang warga Denmark yang sedang melancong ke Aceh sejak 28 Juli 2013 bersama keluarganya punya pendapat tersendiri tentang masyarakat Aceh.

Menurutnya Karsten, alam Aceh terlihat cukup hijau dan penuh dengan berbagai tanaman pangan yang bagus. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Tarmizi Age yang mendampingi Karsten selama di Bireuen.

“Saat Karsten berada di rumah kami di Gampong Bireuen Meunasah Tgk di Gadong, ketika ia membuka pintu belakang rumah kami, sungguh sangat menyenangkan katanya, ia bisa melihat tanaman padi yang luas sedang menghijau,” sebut Pembina Lembaga ACDK tersebut.

Sedikit berbeda dengan isteri Karsten, Anne Tyhbo Thoft yang melihat warga Aceh khususnya di Bireuen terlihat ramah dan murah senyum. “Saya melihat ada batas jarak sosial yang besar di Aceh antara orang kaya dengan orang miskin, misalnya ketika ada satu rumah besar, disekelilingnya ada banyak rumah-rumah kecil, namun demikian secara keseluruhan warga Aceh nampaknya bisa menjalani hidup dengan penuh senyuman dan gembira,” ujar Anne.

Karsten dan Anne memberi pandangan khusus tentang masyarakat Aceh, menurut mereka orang Aceh murah senyum, suka berteman dan punya kesukaan ingin tahu yang tinggi. “Orang Aceh terlihat senang menerima para pelancong dari luar negara, kami bisa merasakan sikap “welcome” orang Aceh sewaktu kami menelusuri kota Bireuen untuk berbelanja,” timpal Anne.

Tarmizi juga menambahkan, dalam satu kunjungan mereka ke salah satu gampong di Bireuen keluarga asal Denmark ini juga terlihat begitu senang dengan aktivitas anak-anak. “Kami ke sebuah Gampong Aluesijuek di Peudada, Kabupaten Bireuen, kami mendapati anak-anak yang sedang menggunakan sepeda, kami senang melihat mereka gembira sekalipun mereka belum bisa menikmati hidup seperti anak Denmark yang jika berumur 10 tahun mereka di perkirakan sekitar 60 persen sudah memiliki iPad dan sekitar 75 persen sudah memiliki smartphone,” terangnya dengan kagum.

Karsten beserta keluarga juga meninggalkan kesan yang mendalam terhadap warga Aceh. “Kami senang sekali berada di Aceh dan kami ingin datang lagi kesini setelah kami pulang nanti,” ungkapnya. (*/Tarmizi Age)