Belum lengkap rasanya, kalau Facebook akan berhenti berinovasi begitu saja. Sebuah layanan barunya bernama “Facebook Places” dan siap-siap untuk dinikmati oleh 500 juta pengguna lainnya, pasalnya layanan geolokasi yang mirip dengan Foursquare ini memberikan sejumlah keunggulan tersendiri.

Layanan Facebook Places, seperti namanya sendiri merupakan bagian dari pelacakan informasi keberadaan lokasi pengguna yang melakukan check-in pada sebuah tempat atau lokasi tertentu.

Aplikasi yang dikembangkan oleh Facebook ini, mengandalkan teknologi dari satelit untuk membantu melacak keberadaan dari si pengguna, sehingga mereka bisa membagikan informasinya kepada teman-teman di Facebook.

Namun, ada sesuatu yang mengganjal saat layanan ini diperkenalkan di Amerika beberapa hari yang lalu. Pasalnya para penggiat Hak Asasi Manusia (HAM) seperti Eric King, dari Privacy International, mengatakan bahwa meskipun Facebook berdalih fitur itu hanya untuk teman-teman, pengguna seringkali memiliki teman yang belum tentu bersih dari niat jahat, demikian pernyataan King seperti yang dilansir oleh dailymail.co.uk, Jum’at (20/8).

Sampai saat ini, layanan berbasis geolokasi atau lebih dikenall check-in lokasi ini baru bisa dinikmati oleh pengguna Facebook di Amerika Serikat. Sementara itu Facebook berencana tetap akan memperluas layanan ini ke berbagai dunia.

Kendati atas masalah privasi yang akan berdampak luas seperti yang dinyatakan oleh King, Facebook membuat ketentuan untuk setiap penggunanya, dimana mereka akan diberikan opsi untuk mengaktifkan layanan tersebut jika ingin menggunakannya.(*/af/berbagai sumber)