Banda Aceh — Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengharapkan gubernur dan wakil gubernur Aceh yang baru dilantik perlu melanjutkan program mencetak “sejuta saudagar” sebagai salah satu upaya menekan angka pengangguran di provinsi itu.

“Program ‘sejuta saudagar’ itu bertujuan melahirkan wirausahawan muda di Aceh yang perlu mendapat dukungan dari pemerintahan baru Aceh,” kata Ketua Korwil barat DPP Hipmi Fachrizal Murphy saat dihubungi dari Banda Aceh, Kamis (28/6).

Dijelaskan, program mencetak “sejuta saudagar” yang sebelumnya digagas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Aceh itu berdampak positif dalam upaya meningkatkan kualitas pemuda yang akan memilih profesinya sebagai pengusaha.

Selain itu, program “sejuta saudar” itu juga membangkitkan kejayaan masa lalu Aceh yang dikenal memiliki semangat dagang tidak hanya mampu bersaing di tingkat lokal, tapi dikenal sukses dimancanegara.

“Banyaknya kalangan muda menjadi pengusaha/saudagar terdidik maka angka kemiskinan dan pengangguran berkurang, karena tidak lagi bergantung untuk menjadi pegawai negeri yang akhirnya juga dapat menekan kriminalitas di Aceh,” kata Fachrizal.

Sebab, dengan lahirnya usahawan muda yang terdidik melalui berbagai pelatihan peningkatkatan kapasitas maka mereka tidak lagi sebagai pencari kerja namun pencipta lapangan kerja setelah menyelesaikan pendidikannya, kata dia menambahkan.

Selain itu, Fakhrizal juga mengharapkan Pemerintah Aceh yang baru dibawah kepemimpinan gubernur Zaini Abdullah dan wakil gubernur Muzakir Manaf perlu mendorong perbankan untuk memberikan kemudahan kredit bagi pengusaha muda.

“Pemberian kemudahan kredit bagi usahawan muda itu juga perlu pendampingan. Karena selama ini dan menjadi alasan klasik pengusaha muda adalah terbatasnya modal usaha, dan pihak perbankan juga kurang percaya,” kata dia.

Menurutnya, memperbanyak pelatihan kewirausahaan kepada calon pengusaha muda juga diharapkan menjadi perhatian pemerintahan yang baru dengan menghadirkan pengusaha sukses untuk berbagi pengalaman terkait kesuksesannya.

“Itu penting sebagai upaya merangsang pengusaha muda Aceh untuk terus berjuang memperoleh kesuksesan dimasa mendatang, selain memperbanyak pelatihan tentang kewirausahaan,” kata Fakhrizal Murphy. (ant)