Jakarta — KH Hasbullah Ali mengatakan ibadah haji adalah kekuatan ukhuwwah Islamiyah. Jutaan umat dari penjuru dunia berkumul disana, menyatu, tapi tidak sedikitpun muncul rasa permusuhan.

“Kitapun yang tidak berada di Mesjidil Haram seharusnya sadar akan hakikat nilai-nilai manusia di hadapan Allah. Mereka semua sama, tidak ada perbedaan dalam busana yang satu tanpa jahit, kecuali yang membedakannya hanyalah taqwa di hadapan Allah. “Sesungguhnya manusia paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah mereka yang paling bertaqwa, (QS Al Hujarat; 13), ujar KH Hasbullah, kepada Harian Terbit ketika ditemui di Asrama Haji Pondok Gede, beberapa hari lalu.

Ia mengingatkan hakikat ini harus melekat dan tertanam kokoh dalam jiwa umat Islam serta menjadi pemicu untuk meningkatkan ketaqwaan. Banyak orang yang mengumpulkan harta, sebagai bekal untuk kehidupan dunianya, tapi Allah juga menunjukkan pula kepada kita untuk mempersiapkan diri sebaik-baik bekal, yakni taqwa.

“Dan berbekallah kalian. Sesunggunya bekal yang paling baik itu adalah taqwa, tambah ulama ini mengutip firman Allah, Qur’an Surat Al Baqarah, 197. Selain nilai tarbiyah di atas,” tambahnya.

Ka’bah merupakan tempat ibadah yang dibangun pertama kali oleh Nabi Ibrahim. Ia adalah symbol ketauhidan. Ke arahnya umat Islam berkiblat dalam shalat. Sa’i merupakan symbol perjuangan isteri Nabi Ibrahim, Siti Hajar dalam melahirkan regenerasi ahli tauhid. Melontar jumrah, symbol perlawanan kepada syaitan, yang telah dicontohkan Nabi Ibrahim. (harianterbit.com)