Medan — Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Sumatera Utara, Abubakar Siddik mengingatkan konsumen perlu hati-hati dalam membeli barang dan jangan sampai terpengaruh diskon besar-besaran yang digelar pusat perbelanjaan di Medan.

“Konsumen harus teliti dahulu sebelum membeli barang -barang diskon itu, sebelum nantinya kecewa karena barang yang sudah dibeli tersebut, tidak dapat dikembalikan atau ditukar,” katanya di Medan, Rabu (15/08).

Sebab, menurut dia, sudah banyak konsumen yang membeli barang berupa sepatu, sandal, kemeja maupun celana dan lainnya di beberapa plaza di Kota Medan, merasa kurang puas terhadap produk yang di pasarkan tersebut.

Produk-produk yang didiskon mulai yang terendah 30 persen, 50 persen hingga 70 persen itu, adalah barang yang sudah lama. Ini adalah termasuk ‘cuci gudang’. Namun,karena barang tersebut dikemas dan ditata dengan baik, maka kelihatan seperti baru.

“Hal ini perlu diperhatikan konsumen dan masyarakat agar jangan tertipu atau dikelabui penjual barang tersebut,” ucap Abubakar.

Dia menambahkan, kadang-kadang juga ditemui pada barang diskon itu, ada yang cacat dan terkena noda, serta sulit untuk dibersihkan.

Oleh karena, katanya, disinilah dituntut peran konsumen untuk lebih hati-hati dalam membeli barang diskon tersebut.

Apalagi, jelasnya, menjelang H-3 dan H-2 Lebaran 2012 ini, perang diskon masih terjadi secara besar-besaran di beberapa pusat perbelanjaan plaza di Medan.

Bahkan, katanya, dengan diadakannya perang diskon di beberapa plaza di Medan itu, masyarakat terus “menyerbu” dan memadati pusat perbelanjaan itu setiap harinya.

Fenomena ini, mulai terlihat sejak H-10 Lebaran, dan beberapa karyawan di pusat perbelanjaan di Kota Medan, kelihatan repot dalam menghadapi permintaan konsumen dan masyarakat yang berbelanja itu.

Lebih lanjut dia mengatakan, digelarnya obral secara besar-besaran menjelang Lebaran ini, salah satu trik perusahaan tersebut untuk menghabiskan atau “membersihkan” produk yang sudah dianggap lama.

Namun, dalam membeli barang-barang tersebut masyarakat juga perlu ekstra hati-hati, dan juga harus memperhatikan kualitas produk agar jangan tertipu.

Biasanya menjelang Idul Fitri ini, berbagai jenis produk kualitas terbaik dan yang biasa-biasa akan bercampur-baur, sehingga konsumen akan merasa bingung untuk memilihnya.

Selain itu, katanya, barang yang mereka diskon lebih dahulu dinaikkan harganya dari harga semula. “Jadi, jangan dianggap harga diskon itu adalah harga yang paling murah.Ini adalah salah satu cara bagaimana perusahaan di pusat perbelanjaan itu dapat menghabiskan barang yang tidak laku,” kata Abubakar. (ant)