Banda Aceh — Pemerintah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, melakukan pembenahan kawasan objek wisata religi (agama) sebagai upaya mempertahankan sejarah makam pahlawan nasional di daerah itu.
Kepala Dinas Perhubungan Pariwisata dan Telekomunikasi Aceh Barat Saiful AB di Meulaboh, Kamis mengatakan, untuk tahun 2012 ini kawasan wisata religi dibenahi adalah makam pahlawan nasional Teuku Umar di kawasan “Uteun gle raya tameh” Desa Meugo Rayeuk, Kecamatan Pante Cereumen.
“Kalau dari dana daerah kita tidak ada, sebab itu untuk program pengembangan sekaligus merekap objek sejarah ini, kita mendapat alokasi dana dari otonomi khusus dan APBA,” katanya.
Didampinggi Kepala Bidang Pariwisata Mulyadi, ia menjelaskan, di Aceh Barat terdapat dua makam pahlawan nasional yakni Teuku Umar di Meugo Rayek dan Pocut Bareun di Desa Tungkop, Kecamatan Sungai Mas, sehingga sangat berpotensi dijadikan objek wisata religi sekaligus dapat mengabadikan sejarah.
Jelasnya, selama ini, kawasan makam pahlawan di Aceh Barat kerap dijadikan daerah keramaian di hari libur bahkan menjadi sasaran pengunjung apabila memasuki hari besar seperti lebaran Idul Fitri dan Idul Adha.
Karenanya, dengan adanya normalisasi objek wisata relegi tersebut dapat dijadikan sumber pendapaan asli daerah (PAD) dan monumen sejarah tidak akan hilang sampai ke generasi selanjutnya.
“Dua makam ini saya fikir yang sangat berpotensi dikembangkan jadi wisata relegi apalagi kondisi sejarah selama ini sudah terlihat sangat kurang tersentuh dan kita khawatir sejarah terlupakan oleh generasi selanjutnya,” tegasnya.
Lebih lanjut Mulyadi menjelaskan, untuk Kabupaten Aceh Barat terdapat 12 titik kawasan objek wisata alam, buatan dan bahari dan satu persatu akan dikembangkan secara perlahan sesuai dengan kemampuan daerah.
Terpenting dari pengembangan objek wisata, sehingga mampu mengundang wisatawan lokal bahkan manca negara dengan keterlibatan masyarakat sendiri untuk mengabadikan budaya dan menciptakan kreaktivitas berbagai kerajinan.
Kata Mulyadi, bila masyarakat Aceh Barat mampu melestarikan budaya tari dan memproduksi aneka kerajinan tangan adalah kunci utama kehadiran wisatawan ke daerah ini, sebab sudah ada perihal menarik kedatangan mereka.
“Kawasan objek wisata kita ke depan pasti akan berkembang, namun yang kita harapkan masyarakat sejak saat ini harus aktif mempertahankan budaya serta melahirkan berbagai kerajinan, sehingga ada faktor menarik dan membuat mereka betah hadir ke daerah ini,” pungkasnya. (ant)
Belum ada komentar