Sigli, Seputar Aceh – Saat tsunami 2004 lalu, sedikitnya 3.000 warga Kabupaten Pidie menjadi korban. Tapi, pada peringatan lima tahun tsunami yang dipusatkan Meseum Tsunami di Jalan Iskandar Muda, Sigli, Sabtu (26/12), hanya seratusan warga yang hadir untuk berdoa bersama.

“Sepertinya masyarakat sudah mulai lupa, sehingga animo masyarakat kelihatan sangat rendah untuk menghadiri peringatan tahunan ini,” kata Ridwan, korban tsunami di Kota Sigli.

Menurut dia, seharusnya para korban yang selamat menghadiri acara tersebut, sebab terkait langsung dengan peristiwa bencana alam itu, apa lagi kini telah banyak menerima “manfaat” dari bencana tersebut.

Bupati Pidie Mirza Ismail, yang berbicara pada peringatan lima  tahun tsunami, menyebutkan para korban yang selamat hendaknya bersyukur dan tabah. Karena musibah yang tiba–tiba itu adalah kehendak Allah.

Sebut dia, karena itu bagi korban yang selamat mengisi kehidupan ini dengan banyak berzikir dan kembali membangun semangat baru. Janga samapi larut terus oleh peristiwa itu.

Hadir sebagai penceramah Tengku Tarmizi Kuta Krueng dari Ulee Glee Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya dan shalawat badar dipimpin Tengku Ilyas serta wirid yasin dipimpin Tengku Mahdi.

Peringatan lima tahun tsunami kali ini langsung ditangani pemerintah kabupaten setempat. Panitia menyembelih delapan ekor sapi untuk menjamu warga yang datang untuk berdoa dan berzikir bersama.

Panitia menyediakan 4.800 paket konsumsi untuk peserta zikir dan masyarakat. Namun, berdasarkan amatan Seputar Aceh, peserta zikir akbar yang dirangkai  dengan peringatan tahun baru Hijriah ini hanya ratusan orang.  [sa-amr]