Jakarta – Terungkapnya kegiatan teroris di Aceh oleh Polri tidak berpengaruh terhadap rencana kunjungan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia pada 20-22 Maret 2010.

Hal itu diungkapkan Kepala Desk Antiteror Kementeriaan Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Ansyaad Mbai di Jakarta, Senin (8/3). “Semua bisa ditangani dengan baik, jadi tidak berpengaruh bagi rencana kedatangan Obama.”

“Dunia internasional, termasuk AS, sudah mengakui Indonesia konsisten terhadap pemberantasan terorisme dan kemampuan aparatnya juga sudah diakui,” tambah Ansyaad.

Menurut Kementerian Luar Negeri RI, tim pendahulu dari AS telah tiba di Jakarta untuk mempersiapkan segala sesuatunya terkait rencana kunjungan Presiden Obama. Namun, belum dapat dipastikan rincian kegiatan Presiden Obama bersama istrinya Michelle dan kedua putrinya, Malia dan Sasha selama berada di Indonesia

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memberikan arahan agar dapat diraih hasil nyata dari kunjungan Obama ke Indonesia bukan hanya untuk hubungan Indonesia-Amerika, tetapi juga demi kepentingan internasional.

Indonesia dan AS telah menyiapkan dokumen perjanjian kerja sama komprehensif di berbagai bidang seperti ekonomi dan pendidikan, yang diharapkan dapat ditandatangani pada kunjungan Obama ke Indonesia. Perjanjian kerja sama komprehensif itu sudah berada dalam tahap matang sehingga diharapkan bisa langsung dilahirkan rencana aksi dari perjanjian tersebut.

Kerja sama itu dimaksudkan memperluas dan memperkuat hubungan Indonesia dengan AS dalam menangani isu-isu regional dan global. Indonesia dan AS menginginkan hubungan yang lebih komprehensif di bidang energi, lingkungan, kesehatan, ilmu pengetahuan, investasi, serta menjajaki kemungkinan memperbesar volume perdagangan dari kedua belah pihak.(mi)

(Media Indonesia)