Banda Aceh – Anggota TNI Kodam Iskandar Muda menemukan dua ekor ular piton masing-masing berukuran panjang 5 meter seberat 30 kilogram. Kedua ular ini ditemukan oleh Joko Agung, personel Jasdam Iskandar Muda, saat sedang memancing ikan di taman rekreasi Putroe Phang, Banda Aceh.

Menurut Joko, kedua ular ditemukan saat ia sedang melintas di aliran anak Sungai Krueng Daroy, yang melintas di bawah anjungan Pinto Khop, sebuah arena wisata sejarah di pusat kota. “Kalau malam hari kami memang sering memancing ikan di sini, saat memancing kami melihat ada ular piton, dan langsung menangkapnya, rupanya ularnya ada dua, sepertinya sepasang, jantan dan betina,” jelas Joko, Selasa (27/3/2012).

Menurut pengakuan Joko, sebelumnya ada beberapa warga yang juga sering melihat ular ini melintas di perairan tersebut. “Sepertinya ini bukan dua ekor, masih ada lagi di sungai itu dengan ukuran yang lebih besar. Karena itu, tempat rekreasi dan sering ramai didatangi warga, jadi kami menangkap ular ini agar tidak membahayakan,” ujar Joko.

Setelah ditangkap, ular tersebut sempat diamankan di Markas Jasdam Iskandar Muda, sambil menunggu petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh. Petugas BKSDA Aceh, Kurniadi, mengatakan, pihaknya membawa ular tersebut ke kantor BKSDA Aceh untuk dikarantina dan diberi perawatan.

“Kami melihat kondisi ularnya ada bagian tubuh yang terluka, jadi ini harus diobati terlebih dahulu, dan kemudian akan dikarantina. Setelah sehat, baru akan diputuskan akan dikirim ke kebun binatang atau dilepas kembali ke habitatnya,” jelas Kurniadi.

Menurut Kurniadi, pihaknya sudah beberapa kali mengamankan ular di kawasan Taman Putroe Phang. “Kawasan ini, kan, merupakan daerah aliran sungai, ketika air sungai meninggi ular-ular ini memang menuju muara sungai, tapi mereka akan kembali ke sini,” sebut Kurniadi.

Kurniadi mengimbau kepada warga untuk berhat-hati dan waspada ketika bermain dan berekreasi di Taman Putroe Phang. “Kalau memang ketika bermain melihat ular, segera langsung melaporkan kepada petugas taman,” kata Kurniadi. (kompas)