Kanazawa University (studioabroad.newpaltz.edu)

Kanazawa University (studioabroad.newpaltz.edu)IMPIAN setiap siswa bisa melanjutkan pendidkannya sampai tingkat yang tertinggi. Bukan hal yang mustahil jika kita mau berusaha untuk mendapatkan gelar tersebut.

Mempunyai gelar S3 memang tak mudah, namun anda tak perlu khawatir karena anda bisa mendapatkan kesempatan itu. Universitas Kanazawa, Jepang menyediakan beasiswa program S3 untuk 30 mahasiswa Indonesia, yang ingin kuliah di sana.

“Beasiswa ini untuk memperkuat kerja sama bidang pendidikan antara Kanazawa dengan Indonesia,” kata Ketua Tim Delegasi Kanazawa University, Prof. Seiro Omata saat menyosialisasikan beasiswa di Biro Rektorat Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh, Rabu (29/1/2014).

Menurutnya beasiswa ini adalah hasil kerjasama antara Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) dengan Kanazawa University. Diharapkan kampus-kampus di Indonesia bisa mengirim perwakilannya untuk melanjutkan pendidikan ke Kanazawa.

“Kami meminta perwakilan dari setiap universitas, khususnya Unsyiah agar bisa menyelami ilmu di Kanazawa. Apabila semua kampus di Indonesia mengirimkan perwakilannya, maka akan terciptanya komunitas multi etnis dari Indonesia di Jepang. Apalagi program ini bersifat heterogen,” tambah Acep Purqon, Ph.D, Perwakilan Humas Kanazawa University.

Kanazawa mempersiapkan dana talangan bagi mahasiswa yang keuangannya tersendat di tahun pertama kuliah. Tujuannya agar mahasiswa fokus dalam menjalani studinya, tanpa harus bersusah payah memikirkan biaya kuliah.

Kanazawa, lanjut Acep, berani mengucurkan dana talangan pembiayaan masa studi sebesar Rp600 juta per orang untuk tiga bulan pertama. “Uniknya lagi, bagi yang sudah berkeluarga mendapat biaya tunjangan bagi anak. Malahan kalau ada yang melahirkan di sana diberi tunjangan senilai Rp40 juta.”

Mahasiswa program studi S3 di kampus Kanazawa, kata Acep, tidak diwajibkan untuk menguasai Bahasa Jepang, karena mahasiswa itu nantinya akan dimasukkan ke dalam kelas internasional.

Namun, pada Oktober nanti akan dibuka dua kelas Bahasa Jepang yaitu intensif dan survival. Kelas intensif untuk mendalami Bahasa Jepang secara utuh, sedangkan survival untuk sekadar memudahkan interaksi sehari-sehari ketika hidup di Jepang.

“Pelaksanaan proses wawancara dengan Dikti akan dilaksanakan pada April 2014. Pengumuman akan diselenggarakan mulai Juni sampai Juli 2014. Sementara perkuliahan sendiri akan dimulai 1 Oktober 2014,” sebutnya.

Program doctoral tersebut umumnya berlangsung sekira 36 hingga 48 bulan masa studi, tergantung bidang ilmu yang dipelajari. Sedangkan biayanya akan ditanggung oleh Dikti. Pendaftaran dibuka dari 14 hingga 28 Februari 2014 dengan mengakses laman ini. (*/pol)