Kardinal mengikuti rapat proses pemilihan Paus (Reuters)

Kardinal mengikuti rapat proses pemilihan Paus (Reuters)Vatikan — Mulai Selasa (12/3) proses pemilihan Paus baru dimulai. Ada sekitar 115 kardinal yang akan mengikuti proses yang biasa disebut dengan konklaf itu menyusul pengunduran diri Paus Benediktus ke-XVI bulan lalu.

Siapakah kira-kira sosok yang akan terpilih sebagai Paus baru kini memang menjadi pertanyaan jutaan umat kristiani di dunia. Apalagi sumber Associated Press menyebut para kardinal saat ini ditengarai terpecah menjadi beberapa faksi.

Menurut AP Senin (11/3) faksi-faksi tersebut diantaranya adalah faksi Curia yang selalu mendukung birokrasi Vatikan. Faksi ini terdiri dari para kardinal Italia yang selama ini mengatur jalannya pemerintahan di Tahta Suci.

Faksi Curia kelihatannya menginginkan sosok paus yang tidak akan melakukan perombakan terhadap lembaga birokrasi tersebut. Dengan keinginan mempertahankan status quo sepertinya pilihan faksi ini aakan jatuh kepada Kardinal dari Brasil Odilo Scherer, yang dikenal memiliki hubungan dekat dengan Curia.

Faksi kedua adalah faksi reformis yang ingin adanya perubahan dalam pemerintahan di Vatikan. Faksi ini ingin mereformasi Curia karena dianggap suka menyalahgunakan kekuasaan dan juga terlibat dalam skandal baik korupsi maupun seks.

Faksi reformis ini umumnya mendapat dukungan kardinal asal AS yang kemungkinan akan memilih Angelo Scola seorang kardinal asal kota Milan. Selama ini faksi reformis terkenal sangat kritis dan dianggap paling mampu mengendalikan faksi Curia.

Faksi ketiga adalah faksi loyalis Benediktus. Faksi ini terdiri dari 69 kardinal yang diangkat saat Paus Emeritus Benediktus berkuasa. Faksi ini disebut tidak akan memilih sosok paus baru yang terlibat dalam skandal yang mengguncang pemerintahan Benediktus. Dengan kata lain, para kardinal ini sangat mungkin dapat bekerjasama dengan faksi reformis.

Sejauh ini pemerintahan Paus Emeritus Benediktus memang banyak diterpa oleh skandal. Saat memimpin, Benediktus dipusingkan oleh skandal seks yang banyak muncul di gereja katolik serta skandal Vatileaks yang mengungkap keburukan-keburukan Curia.

Seperti diketahui, faksi reformis minta tambahan waktu agar mereka dapat memutuskan sosok Paus yang dibutuhkan Vatikan. Mereka meminta pelaksanaan konklaf dimulai mulai Selasa (12/3). Padahal faksi Curia sebelumnya sudah menjadwalkan konklaf pada Minggu (10/3). (harianterbit.com)