Banda Aceh — Sedikitnya 
5.000 petani kakao menerima manfaat program Kakao Aceh yang 
dijalankan oleh ActionAid Australia (AAA) bersama Yayasan Keumang.

Saat ini, program yang dijalankan didanai oleh Multi Donor Fund (MDF) 
melalui Proyek Aceh Economic Development Financing Facility (AEDFF).

“Program memang akan berakhir Agustus 2012 ini, tapi kami Yayasan Keumang 
akan terus melanjutkan program pembinaan, untuk perubahan produktivitas dan 
kualitas kakao di Aceh,” kata Yusri Yusuf, Direktur Yayasan Keumang Senin (16/07).

Menurut Yusri, pihak penerima manfaat tak perlu gelisah dengan berakhirnya 
program yang disupport MDF. Yayasan Keumang yang tetap tinggal di Aceh akan 
terus memastikan petani kakao sukses meningkatkan pendapatannya.

AAA – Keumang telah bekerja untuk meningkatkan 
pendapatan petani kakao melalui pelatihan-pelatihan maupun membentuk 
Sembilan koperasi primer dan satu koperasi sekunder, yang tersebar di Pidie, 
Aceh Utara dan Aceh Timur.

Pada Maret 2012 lalu, koperasi tersebut telah berhasil mengekspor kakao 
sebanyak 9,5 ton. 

Sementara itu, Advisor Program Kakao Aceh, DR Ashabul Anhar mengatakan, 
selama ini berbagai kendala dalam membangun petani kakao, sebagiannya telah 
diatasi.

Berbagai kendala tersebut misalnya adalah terkait pemeliharaan 
kakao, penyediaan bibit unggul dan perlakuan kakao pascapanen. 

Menurutnya saat awal program, produktivitas petani kakao di wilayah program 
sangat rendah. Petani hanya mampu menghasilkan 450 – 500 kilogram kakao 
perhektar pertahun.

Setelah 2 tahun Program Kakao Aceh berjalan, kata 
Ashabul, ada peningkatan yang signifikan produksi kakao di Aceh. (bisnis.com)