Banda Aceh – Pemerintah Aceh menargetkan wilayahnya bebas penyakit malaria di provinsi itu pada tahun 2013, kata Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr Yani.

“Upaya menghilangkan kasus penyakit malaria terus kita lakukan, terutama di daerah yang selama ini masih endemis, seperti Sabang dan wilayah lainnya di Aceh dengan harapan target Aceh bebas malaria pada 2015,” katanya di Banda Aceh, Sabtu (17/4/2010).

Upaya membebaskan Aceh dari penyakit malaria, tambahnya, juga mendapat dukungan penuh dari sebuah lembaga donor internasional yakni Global Fund.

“Pemerintah Pusat, dan Aceh serta kabupaten/kota lainnya bersama-sama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) kesehatan dan juga NGO internasional, terus menerus secara bahu membahu melakukan gerakan membebaskan daerah ini dari kasus malaria,” katanya menambahkan.

Dua wilayah kepulauan yang selama ini tercatat endemi malaria, yakni Kota Sabang dan Kabupaten Simeulue.

“Meski demikian, wilayah kepulauan lain seperti Kecamatan Pulau Aceh dan Pulau Banyak juga ditemukan kasus malaria, namun secara perlahan kini kasusnya terus menurun,” kata Yani.

Untuk Kota Sabang, jelasnya, pemerintah setempat telah mencanangkan bebas malaria (Sabang Bebas Malaria/SBM) pada 2013.

“Pencanangan bebas malaria yang dilakukan Pemko Sabang sebagai salah bukti kesungguhan melalui upaya penurunan kasus yang setiap tahunnya menurun di wilayah tersebut,” kata Yani menambahkan.

Upaya menekan kasus malaria di wilayah kepulauan itu, antara lain penyediaan juru malaria lingkungan dari masyarakat yang sudah terlatih dan dibantu petugas kesehatan setempat.

“Partisipasi aktif masyarakat sangat mendukung percepatan Aceh bebas malaria. Masyarakat harus sadar bahwa lingkungan sehat rakyat juga sehat,” kata Kepala Dinas Kesehatan itu.(kha)