Banda Aceh — Aktivitas pedagang di pusat perdagangan Pasar Aceh Kota Banda Aceh belum normal hingga H+6 Lebaran Idul Fitri 1433 Hijriah.

Pantauan di pusat perdagangan Pasar Aceh sekitar 50 persen dari ratusan kios dan toko penjual pakaian jadi, bakal baju dan aneka barang kebutuhan masyarakat yang dibuka oleh pemiliknya.

Seorang pedagang pakaian jadi, Abdul Munir, menjelaskan sebagian besar pedagang yang mulai membuka usahanya pascalebaran itu adalah penduduk asli Kota Banda Aceh dan Aceh Besar.

Sedangkan pedagang yang belum beraktivitas itu rata-rata mudik lebaran ke kampung asal mereka, khususnya di Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya, kata dia.

Selain itu, katanya pembeli juga sepi pascalebaran kendati sebagian pedagang mulai menawarkan potongan harga hingga 40 persen dibandingkan harga pakaian sebelum lebaran Idul Fitri.

“Pembeli masih sepi. Meski kami sudah berupaya menarik simpati pembeli dengan potongan harga lebih murah dibandingkan sebelumnya,” kata Munir dan beberapa pedagang lainnya, Sabtu (25/08).

Sementara itu, sebagian besar warga dari berbagai desa di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar menumpuk di kawasan komplek Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami dan Kapal Apung PLTD di Gampong Pungee Blangcut.

Ramainya pengunjung di kompleks Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, membawa berkah tersendiri bagi pedagang musiman seperti penjual bakso dan aneka minuman dan makan ringan lainnya.

Di objek wisata tsunami, Museum dan Kapal Apung PLTD setiap harinya dikunjungi ribuan warga dari berbagai daerah di Aceh yang berlibur lebaran di Kota Banda Aceh. (ant)