Doha climate change (AAP/3news.co.nz)

Doha climate change (AAP/3news.co.nz)Luzon — Badai dahsyat di Filipina yang dijuluki bernama Bopha itu diprakirakan akan kembali bertiup, setelah sebelumnya menewaskan ratusan orang dan menyebabkan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal.

Dikutip dari Radio ABC Australia, Minggu (9/12), menyebutkan petugas biro cuaca mengatakan badai Bopha akan melantak ujung utara pulau utama Filipina, Luzon, dengan angin berkekancangan sampai 160 kilometer per jam.

Badai kuat itu pekan lalu menghantam bagian selatan Filipina sebelum bertiup ke arah lain.

Akan tetapi, badai yang kini disebut “super” itu, diluar dugaan, patah haluan dan kembali mengancam bagian-bagian Filipina.

Sementara itu Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberlakukan masa darurat selama empat hari, hingga Senin, pascabencana angin puting beliung yang melanda sejumlah kecamatan, Jumat (7/12) sore.

Juga disepakati posko dan dapur umum didirikan. Dalam perkembangan lain, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melaporkan bahwa tinggi letusan Gunung Lokon di Tomohon pada Sabtu malam mencapai sekitar 2.500 meter dari kawah.

Pihak berwenang terkait menerangkan sebelum terjadi letusan, pada alat pencatat kegempaan terekam gempa vulkanik dalam dan vulkanik dangkal yang diperkirakan mencapai 150 kali.

Warga diharap tetap bersiaga

Sementara itu, masih erat kaitannya dengan alam dan iklim, para utusan dari hampir 200 negara yang menghadiri pembicaraan tentang iklim yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa di Doha, telah sepakat untuk memperpanjang masa berlaku protokol Kyoto sampai tahun 2020.

Itu adalah satu-satunya kesepakatan yang mengikat untuk menanggulangi penghangatan bumi. Protokol atau kesepakatan itu sedianya akan daluwarsa pada akhir tahun ini.[]