Solo — Tujuh Wali Kota Swedia yakni Timra, Nynashamn, Haparanda, Vaxholm, Norrtalje, Forshaga, dan Alvdalen berkunjung dan belajar ke Solo, Jawa Tengah, kemarin.

Kunjungan tersebut dilakukan pada rangkaian acara workshop yang digelar di Novotel Hotel Solo. Mereka bersama 10 perwakilan kota di Indonesia seperti Tangerang, Banda Aceh, Sukabumi, hingga Lombok sempat berkunjung ke beberapa tempat di Solo termasuk pasar tradisional. Mereka sangat antusias dan bahkan terkejut karena di Solo ternyata ada 43 pasar tradisional di antaranya Pasar Gedhe dan Triwindu.

Menurut Wali Kota Haparanda, Gunnel Anna Birgitta Simu, pasar tradisional di Solo sangat bagus dan fantastik, berbeda dengan pasar-pasar lainnya. Para pedagang dan orangorangnya pun ramah dan baik. “Pasarnya bagus dan fantastik,” katanya kepadaharian SINDO di sela-sela kunjungannya.

Ditanya bagaimana pasar tradisional di Swedia terutama di daerahnya, Gunnel mengaku di negaranya tidak terdapat pasar seperti ini.Kalaupun ada, itu hanya di musim-musim tertentu seperti musim panas. “Lokasinya berada di kotakota besar seperti Stockholm sebab di sana hanya terdapat pasar modern,” katanya.

Melalui kunjungannya ini, Gunnel akan menceritakan kepada publik terutama tentang segala hal yang ada di Solo dan Indonesia sebagai bahan pembelajaran setibanya di negaranya. Terkait kerja sama bersama Pemkot Surakarta, dia mengatakan, proyek yang pertama kali dilakukan ini lebih kepada hubungan yang baik antara Swedia dan Indonesia.

Sementara seorang perwakilan dari International Centre for Local Democracy (ICLD) Swedia Maria Larson mengatakan, program workshop tersebut dilaksanakan di dua kota yaitu Sleman dan Solo. Sebelumnya mereka memang berada di Sleman kemudian ke Solo.

“Kami mengajak semua peserta untuk berdiskusi tentang public service dan urban planning.Menurut saya itu luar biasa,” ucap Maria.

Wali Kota Surakarta Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, kunjungan mereka untuk mengetahui sejauh mana pengembanganyangterjadidiKota Solo. “Mereka belajar di Indonesia terutama di Solo untuk mengikuti perkembangan jaman yang ada seperti demokrasi dan ekonomi,” ungkap Jokowi. (Siti Estuningsih/SINDO)