Gunung Sinabung menyemburkan debu vulkanik, terlihat dari Perteguhen, Karo, Sumut, Senin (6/1). (AP/Binsar Bakkara)

Gunung Sinabung menyemburkan debu vulkanik, terlihat dari Perteguhen, Karo, Sumut, Senin (6/1). (AP/Binsar Bakkara)STATUS Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara diturunkan dari status Awas menjadi Siaga sejak Selasa (8/4/2014) pukul 17.00 WIB.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, status itu diberlakukan karena tren penurunan aktivitas vulkanik.

Dengan adanya penurunan status dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi tersebut, BNPB mengeluarkan sejumlah rekomendasi terkait pemulangan pengungsi.

Bagi masyarakat di delapan desa yakni Desa Mardinding, Desa Perbaji, Desa Selandi, Desa Sukanalu, Desa Sigarang-garang, Desa Kutarakyat, Desa Kutagugung, Desa Kutatengah, dan Dusun Lau Kawar dapat kembali ke rumah masing-masing.

Pemulangan masyarakat dari delapan desa itu dapat dilakukan setelah adanya pembersihan tempat tinggal yang terkena abu vulkanik, termasuk mengganti atap yang rusak akibat ketebalan debu tersebut.

Delapan desa lain yang berpotensi mengalami ancaman guguran lava dan terpaan awan panas yang dapat terjadi sewaktu-waktu tetap berada dalam pengungsian.

Tiga diantaranya adalah warga dari Desa Sukameriah, Desa Bekerah, dan Desa Simacem yang tetap diungsikan karena berlokasi dalam radius 3 km.

Sedangkan lima desa lain adalah Desa Gurukinayan, Desa Kutatonggal, Desa Berastepu, Desa Gamber, dan Dusun Sibintun yang memiliki ancaman guguran lava dan luncuran awan panas meski berada diluar radius 3 km.

Pemkab Karo, Provinsi Sumatera Utara diharapkan dapat menyiapkan atau menambah jalur evakuasi dari Desa Kutatengah yang jalurnya menjauhi daerah bahaya sebelum masyarakatnya dikembalikan dari tempat pengungsian. (ant)