Banda Aceh — Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Aceh membina sebanyak 61 kaum perempuan (Nyak-nyak) yang sehari-hari berjualan sayur di pasar tradisional yang ada di kawasan Banda Aceh.

Kepala BP3A Provinsi Aceh Raihan Putry mengatakan pembinaan ibu-ibu atau Nyak-nyak pedagang sayur di pasar tradisional Banda Aceh itu seperti pemberian modal usaha secara bergulir.

“antuan pembinaan yang kami salurkan tersebut berupa dana begulir yang dikelola oleh ketua kelompok,” katanya di Banda Aceh, Jumat (10/08).

Dijelaskannya, awalnya pembinaan Nyak-nyak pedagang sayur yang dirintis sejak 1998 oleh dirinya bersama almarhum Safwan Idris mantan Rektor IAIN Ar-Raniry Banda Aceh hanya berjumlah sepuluh orang.

Alhamdulillah hingga saat ini jumlah anggota yang dibina dari sejak awal hingga kini telah bertambah penerima manfaatnya yakni mencapai 61 orang,katanya.

Raihan mengaku sangat senang dengan realisasi program pembinaan bagi Nyak-nyak yang kini mendapat pembinaan dibawah BP3A Provinsi Aceh.

Menurut dia, pemberian dana bergulir tersebut sangat bergantung pada proses monitoring, kedekatakan emosional dengan para anggota dan kejujuran koordinator yang mengelola dana tersebut.

Kadang ada diantara anggota peminjam tersebut uangnya sampai lusuh dalam selendangnya karena tidak berjumpa dengan koordinator pengelola pinjaman dana bergulir, katanya.

Disebutkannya, jumlah total dana bergulir untuk Nyak-nyak pedagang sayur yang ada di kawasan Banda Aceh itu sebesar Rp60 juta dan para peminjam hanya diwajibkan mengembalikan uang pinjamannya dengan cara mencicil.

Dana bergulir ini tidak memberlakukan sistim bagi hasil, penerima manfaat hanya membayar sebesar uang yang dipinjam, katanya.

Pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan berbagai program pembinaan bagi perempuan sebab pemberian dana bergulir yang telah berjalan efektif tersebut sangat membantu peningkatan pendapatan rumah tangga bagi keluarga penerima manfaat. (ant)