Seputaraceh

Profil Presiden Baru Republik Arab Mesir

Profil Presiden Baru Republik Arab Mesir
Profil Presiden Baru Republik Arab Mesir

[quote]Ia menerima gelar sarjana dan Master di bidang teknik dari Universitas Kairo pada tahun 1975 dan 1978. Sedangkan gelar Ph.D. di bidang teknik ia terima dari University of Southern California pada tahun 1982.[/quote]

[quote]Oleh: Parid Ridwanuddin[/quote]

[dropcap style=”inverted”]T[/dropcap]ahukan anda presiden Mesir yang baru terpilih? Yah, Muhammad Mursi namanya. Dia adalah presiden Mesir yang baru setelah tumbangnya rezim diktator, Husni Mubarak beberapa bulan yang lalu.

Sang presiden baru itu memiliki nama lengkap Muhammad Mursi Isa al-Ayyat lahir 20 Agustus 1951. Ia adalah politikus sekaligus Presiden terpilih Mesir yang bisa hafal Al-Qur’an. Selain Mursi, pemimpin dunia lain yang juga penghafal Al-Qur’an adalah Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniya, bahkan anaknya yang bernama Aid berhasil menyempurnakan hafalan Alquran dalam 35 hari dan memperoleh gelar mumtaz (sempurna).

Pria yang pernah merasakan dibalik jeruji ketika pemerintahan Anwar Saddat dan Hosni Mubarak ini dikaruniai 5 orang anak dan 3 orang cucu.

Sejak tanggal 30 April 2011, Mursi menjabat sebagai Presiden Kebebasan dan Partai Keadilan (FJP), sebuah partai politik yang didirikan oleh Ikhwanul Muslimin Mesir setelah revolusi 2011. Tahun 2000 hingga 2005, dia pernah menjabat anggota parlemen. Dia berdiri sebagai calon FJP untuk pemilihan Mei-Juni presiden 2012.

Pada tanggal 24 Juni 2012, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mesir mengumumkan bahwa Mursi telah memenangkan kompetisi pertarungan presiden Mesir. Mursi menang dengan selisih lebih sempit dari Ahmed Shafiq, perdana menteri terakhir di bawah pemimpin otoriter Hosni Mubarak. KPU Mesir mengatakan Mursi mendapatkan 51,7 persen suara, sementara Shafiq hanya mendapatkan 48,3 persen.

Kehidupan dan pendidikannya

Mursi lahir di Provinsi Sharqia, di bagian utara Mesir. Ia menerima gelar sarjana dan Master di bidang teknik dari Universitas Kairo pada tahun 1975 dan 1978. Sedangkan gelar Ph.D. di bidang teknik ia terima dari University of Southern California pada tahun 1982.

Dia adalah Asisten Profesor di California State University, Northridge 1982-1985. Namun pada tahun 1985, ia kembali ke Mesir untuk mengajar di Zagazig University. Dua dari lima anaknya lahir di California dan merupakan kelahiran warga AS.

Karir Politik

Mursi menjabat sebagai Anggota Parlemen pada tahun 2000-2005. Ia terpilih menjadi calon independen karena Ikhwan secara teknis dilarang mencalonkan kandidat di bawah Presiden Hosni Mubarak. Dia adalah anggota dari Ikhwanul Muslimin sekaligus pendiri Partai Kebebasan dan Keadilan pada tahun 2011. Pada saat itu ia dipilih oleh Badan Penasehat Ikhwanul Muslimin untuk menjadi presiden pertama partai baru itu.

Setelah Khairat El-Shater didiskualifikasi dari pemilihan presiden 2012, Mursi, yang awalnya dicalonkan sebagai calon cadangan, muncul sebagai calon baru Ikhwanul Muslimin.

Setelah putaran pertama pemilihan presiden Mesir pasca-Mubarak, jajak pendapat menunjukkan bahwa 25,5% suara dukungan diberikan untuk Mursi. Dia secara resmi diumumkan sebagai presiden pada 24 Juni 2012. Pendukung Mursi di Kairo Tahrir Square ikut merayakan kemenangannya.

Sejak babak awal pemungutan suara pada tanggal 23-24, 2012, Mursi telah berusaha untuk menarik kalangan politisi liberal maupun minoritas. Sementara itu saingannya, Ahmed Shafik terus dipandang masyarakat Mesir sebagai sisa peninggalan politik dari era Mubarak.

Pada tanggal 30 Mei 2012, Mursi mengajukan gugatan terhadap presenter televisi Mesir, Taufiq Okasha yang menuduhnya melakukan “kebohongan yang disengaja, pencemaran nama baik dan fitnah”. Menurut surat kabar online Independen Mesir terkemukan, Al-Masry Al-Youm, pada 27 Mei Okasha menghabiskan waktu selama tiga jam untuk mengkritik Ikhwanul Muslimin dan Mursi di udara. Dalam sebuah video yang ditayangkan Okasha menggambarkan Mursi sebagai ekstremis Muslim. Akibatnya, sementara kalangan Kristen bertanya-tanya “bagaimana orang-orang seperti Mursi dapat memerintah Mesir?”

Pada tanggal 24 Juni 2012, Mursi itu diumumkan sebagai pemenang pemilu. Segera setelah itu, ia mengundurkan diri dari keanggotaan Ikhwanul Muslimin dan pimpinan resmi partai Kebebasan dan Keadilan Selamat untuk Dr. Mursi.

Dalam kampanyenya, Mursi pernah berujar jika menang, ibu kota Mesir akan dipindahkan ke Yerusalem sebagai bentuk dukungan bagi masyarakat Palestina. (pelitaonline/republika)

Belum ada komentar

Berita Terkait