Banda Aceh – Badan Reintegrasi Aceh (BRA) tahun ini hanya bisa membangun 2.897 unit rumah untuk korban konflik dari 7.244 unti rumah yang tersisa. Pasalnya, Pemerintah Pusat dan Aceh hanya menyetujui Rp244 miliar dari usulan anggaran Rp500 miliar.

Hal itu disampaikan Ketua BRA Nur Djuli pada konfrensi pers di Kantor Pusat BRA, Selasa (30/3/2010).

Pada konfrensi jelang berakhir masa jabatannya pada Rabu ( 31/3/2010) hari ini,  Nur Djuli merincikan dari Rp244 yang disetujui, sebesar Rp44 miliar bersumber APBA dan Rp200 miliar dari APBN.

“Sebelumnya, kami mengusulkan mengusulkan dana Rp100 miliar melalui APBA dan Rp400 miliar dari APBN,” katanya, kemarin.

Nur Djuli mengatakan, dari anggaran Rp44 miliar bersumber APBA, Rp9,95 miliar nantinya diperuntukkan sebagai operasional BRA Pusat dan daerah.

“Jadi BRA tidak bisa menyelesaikan 7.244 rumah korban konflik pada tahun ini,” kata Nur Djuli yang didampingi penggantinya Hanif Asmara, Pjs ketua BRA.

Nur Djuli memprediksikan program pembangunan 2897 unit rumah konflik di Aceh baru terealisasi pada September 2010 bersamaan cairnya Rp200 miliar dari APBN.

“Dana ini nantinya dicairkan dua tahap kepada penerima bantuan. Tahap pertama sebesar Rp20 juta dan tahap kedua Rp20 juta.” jelasnya. (*/ha/min/mar)