Banda Aceh — Gubernur Aceh dr. H. Zaini Abdullah, melepas keberangkatan JCH Embarkasi Banda Aceh di Aula Utama Asrama Haji, Banda Aceh, Jum’at (21/9) pagi tadi.
Dalam sambutannya, Gubernur secara khusus mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama, Aceh dan seluruh jajarannya.
“Berikan pelayanan dan kemudahan kepada jamaah haji Embarkasi Banda Aceh selama mereka berada di embarkasi, sehingga seluruh JCH merasa nyaman dan tenang selama berada di sini,” ujarnya.
Tahun ini pemerintah Aceh membekali seluruh JCH Embarkasi Banda Aceh dengan “keumamah” (ikan kayu siap saji yang sudah dikemas, red). “Mudah-mudahan dapat diterima dengan baik dan menjadi bekal selama berada di tanah suci,” harap Gubernur.
Gubernur atas nama pribadi dan pemerintah Aceh mengucapkan selama jalan dan selamat menunaikan ibadah haji kepada seluruh JCH Embarkasi Banda Aceh yang akan berangkat haji tahun ini. “Do’a kami semoga JCH diberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran selama menunaikan ibadah haji,” katanya.
JCH Kloter I BTJ seluruhnya 320 orang berasal dari Kota Banda Aceh, dan pesawat yang membawa JCH ini dijadwalkan take off pukul 16.15 WIB. (*/KemenagNews)
Kemudian ujar pejabat dimaksud, kalau haji via kapal laut, maka Aceh seperti zaman lampau. Untuk sampai ke Mekkah butuh waktu 21 hari dan pulang 21 hari. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pulang pergi sekitar 42 hari. Kemudian JCH harus tinggal disana selama 42 hari, sehingga butuh waktu sekitar tiga bulan tinggal di Mekkah. Berapa biaya yang harus dikeluarkan JCH selama tiga bulan disana, dan bandingkan dengan perjalanan ibadah haji via udara yang hanya butuh waktu sekitar 30 hari, ujar sumber tersebut sambil terkekeh.