Banda Aceh — Pekan ini, Gubernur Aceh Dr. Zaini Abdullah dijadwalkan akan mendampingi sejumlah menteri menghadiri Festival Danau Lut Tawar di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
Kepala Seksi Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Aceh Tengah Khalisuddin mengatakan Jumat (15/2) di Takengon, seluruh rangkaian persiapan festival telah dimatangkan. Gubernur Aceh Dr. Zaini Abdullah dijadwalkan tiba bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu di Takengon, Minggu (17/2).
“Tanggal 17 Februari pagi hari Minggu itu kita gelar karnaval budaya, malam harinya kita gelar resepsi HUT Kota Takengon Ke-436 sekaligus dengan pembukaan resmi multi event Festival Danau Lut Tawar,” kata Khalisuddin.
Khalisuddin menambahkan, rangkaian festival berlangsung selama sepekan, tanggal 17 hingga 24 Februari 2013, digelar berbagai kegiatan induk dan kegiatan pendamping.
“Ada tiga menteri yang berencana hadir di Takengon, Menteri Pariwisata, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara, Menteri Agama, turut mendampingi Gubernur Aceh Dr. Zaini Abdullah. Kita undang juga para duta besar negara-negara sahabat,” ungkap Khalisuddin menambahkan.
Panitia Festival Danau Lut Tawar telah menjadwalkan berbagai lomba di sekitar danau, seperti lomba dayung tradisional, renang lintas danau dan menyelam. Pentas seni, karnaval budaya, musik tradisional, pacuan kuda, napak tilas, dan aksi peduli lingkungan dan penghijauan di sekitar danau yang melibatkan kaum muda juga akan dilaksanakan.
Beberapa praktisi wisata berharap selain manfaat langsung yang bisa diperoleh masyarakat, berbagai even dalam Tahun Kunjungan Aceh 2013 bisa dijadwalkan reguler di masa depan dan masuk agenda nasional, sehingga dapat memberi kontribusi bagi peningkatan baik kualitas dan jumlah wisatawan yang dicanangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Peran pemerintah dan masyarakat lokal, infrastruktur dan layanan sumber daya manusia yang profesional bidang wisata dinilai menjadi beberapa faktor kunci keberhasilan pemasaran wisata diseluruh provinsi.
Tokoh pemuda Aceh Tengah Azir Sabri memuji peran pemerintah pusat dan pemerintah Aceh yang dinilai cukup serius menata dan membangkitkan kembali pariwisata di provinsi Aceh.
“Contohnya sekarang ini, untuk akses jalan dari Mendale Aceh Tengah ke Ise-ise pembangunannya dibantu Badan Pembangunan Internasional Jepang JICA, dengan demikian akan mengatasi masalah hambatan transportasi dan ada dua jalan alternatif ke Blangkejeren Kabupaten Gayo Lues,” kata Azir.
Azir memuji kepedulian sejumlah negara mitra, termasuk Jepang dan Amerika Serikat yang membantu Aceh melanjutkan rehabilitasi dan rekonstruksi sejak pascatsunami hingga saat ini. Sebelumnya kemitraan RI-AS melalui Badan Pembanguan Internasional Amerika, USAID, telah merampungkan akses jalan pantai barat provinsi Aceh yang menghubungkan Banda Aceh dengan Meulaboh, program rehabiltasi jalan dan jembatan senilai Rp 1 Triliun tersebut dikerjakan pasca tsunami tahun 2004 dan bertujuan meningkatkan keseimbangan pembangunan antar wilayah, mendorong pertumbuhan ekonomi beberapa sektor potensial, terutama bidang perikanan tangkap, perikanan budidaya, pertanian, energi serta kepariwisataan.
Pemerintah Aceh sebelumnya menargetkan 1,3 juta wisatawan manca negara (wisman) selama digelarnya Tahun Kunjungan Aceh 2013. Sementara sekitar sejuta wisman tahun sebelumnya datang mengunjungi Aceh. Pemerintah Aceh menekankan perlunya beberapa produk unggulan wisata, diantaranya peguatan seni dan budaya , pengembangan desa wisata dan ekonomi kreatif, wisata alam, wisata bahari, wisata sejarah kerajaan Islam serta wisata situs tsunami.
Baru-baru ini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu, mengatakan Indonesia harus lebih mengedepankan industri pariwisata yang berkualitas, tidak sekadar meningkatkan jumlah wisatawan. Lebih jauh Menteri Mari Pangestu mengatakan, Indonesia terus berupaya memperbaiki infrastruktur, seperti bandara, pelabuhan, jalan, pemeliharaan dan pembenahan sejumlah obyek-obyek wisata, utamanya pengembangan industri pariwisata yang ramah lingkungan.
Tahun 2012 lalu, Kementerian Pariwisata menargetkan 9 juta wisman. Para analis mengatakan,krisis ekonomi yang dialami negeri-negeri barat cukup mempengaruhi kunjungan wisman ke Indonesia, namun para analis optimis, pertumbuhan ekonomi di tanah air yang kokoh mampu mendorong peningakatan perjalanan wisatawan nusantara (wisnu) sebesar 237 juta perjalanan.
Kementerian Pariwisata juga mencanangkan zona kreatif yang dinilai bisa menjadi daya tarik wisata baru.Terutama dengan mengandalkan desa hingga kabupaten kota kreatif yang memiliki minimal satu atau lebih kawasan kreatif.
Pakar mengatakan, zona kreatif merupakan wilayah yang memiliki batas-batas geografis tertentu yang memberikan ruang bagi pelaku kreatif, pemerintah, bisnis, masyarakat, dan komunitas untuk berekspresi, berproduksi, melakukan kegiatan ekonomi, serta mengapresiasi produk kreatif unggulan setempat.
Kemenparekraf RI juga berupaya meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif, meningkatkan akses pasar, hingga memperkuat institusi. Selain wisman asal Eropa dan AS, turis asal Tiongkok, anggota perhimpunan negara-negara Asia Tenggara ASEAN dan Timur Tengah dinilai member kontribusi berarti terhadap peningkatan jumlah wisman ke Indonesia.
Selama 2012 khusus wisnu tercatat 267 juta perjalanan, terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional yang terus membaik. (voaindonesia.com)
Belum ada komentar