PEMERINTAH Kabupaten Gayo Lues melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam waktu dekat ini akan segera menggelar pertunjukan tari Saman massal dengan menampilkan 5005 penari, pada tanggal 24 November di Lapangan Pacuan Kuda Seribu Bukit Blangkejeren, Gayo Lues.
Perhelatan tari Saman massal ini merupakan bukti antusiasme dari Pemkab Gayo Lues untuk melestarikan seni budaya serta sebagai momen menggugah pemerintah agar Hari Saman Sedunia (Saman Day) ditetapkan pada 24 November mendatang.
“Pemerintah Kabupaten Gayo Lues mempunyai komitmen yang tinggi untuk menggali dan melestarikan seni budaya yang ada di Gayo Lues, di samping untuk menggugah Pemerintah RI untuk mengusulkan agar tanggal 24 November dijadikan Hari Saman Sedunia,” ujar Kabag Humas Pemkab Gayo Lues, Syafruddin, Selasa (11/11/2014) seperti dilansir RRI.
Sejak disahkan oleh UNESCO di Pulau Bali, 2 November 2011 silam, tari Saman telah menjadi salah satu Warisan Budaya Tak Benda Milik Dunia dan duplikat sertifikat dari UNESCO untuk tari Saman juga telah diserahkan oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kepada Gubernur Aceh pada 25 September 2014 lalu di Anjungan Aceh TMII Jakarta.
Sementara itu Kadisparekraf Gayo Lues, Bungkes Habsyah, menyebutkan Tari Saman Gayo merupakan warisan yang ada di Gayo sejak abad ke-13.
Menurut Bungkes, siapapun boleh memainkan Saman, tetapi kalau mau tahu mana Saman yang asli, maka datanglah ke Gayo Lues. Cara membuktikan Saman asli Gayo, maka seluruh warga Gayo berani secara spontan untuk battle (tarung) menarikan Saman.
“Rata rata semua orang Gayo bisa Saman, itu penyebabnya Unesco PBB memberikan kita penghargaan,” kata Bungkes yang juga seorang seniman dan pelatih Saman yang sangat mencintai seni budaya Gayo.
Saman adalah sebuah tarian yang memadu syair dan gerak. Syair yang menggambarkan bagaimana halus dan lembutnya penyampaian keinginan seorang pemuda untuk meminang seorang gadis.
Syair ini disusun sedemikian rupa, sang gadis ditamsilkan dengan kelembutan pucuk dedaunan. Dimasa lalu syair-syair seperti ini digunakan dalam budaya merojok atau budaya muda-mudi mencari jodoh. Dari syair seperti ini menandakan bagaimana cara mengagumi kaum perempuan.
“Tari Saman itu sangat energik, para pemainnya dituntut memiliki mental kuat, disiplin dan hitungan tepat dalam tiap gerakan. Karena apabila ada sedikit saja kesalahan gerak bisa berakibat fatal. Terakhir kombinasi antara lagu dan gerak energik ini melahirkan sebuah sungguhan tari sangat indah,” lukis Bungkes yang lewat tangan dinginnya lah kontingen tari Saman Gayo Lues bisa tampil di panggung internasional.
5005 Penari Saman
Jumlah penari dipastikan akan memecahkan rekor MURI terbaru pada tahun ini, menurut Humas Pemkab Gayo Lues, sejumlah penari yang mencapai ribuan ini akan diambil dari sejumlah anak laki-laki berasal dari tingkat siswa SMP, MTs, SMA, SMK, mahasiswa, dan masyarakat umum.
“Persiapan penari sudah matang, dan ada jadwal latihannya setiap hari hingga nanti tanggal pelaksanaan,” kata Syafruddin.
Selain persiapan #SamanDay yang mendapat perhatian khusus dari seluruh masyarakat Gayo Lues, pihak panitia juga menggelar seminar benda-benda bersejarah dan benda budaya Gayo 25-26 November 2014 yang diselingi pameran produk-produk unggulan dari Gayo termasuk kopi yang dikenal oleh dunia.
Peluang Investasi dan Pariwisata
Selain konsen dalam pelestarian seni dan budaya, Gayo Lues juga terus meningkatkan pelayanan publik khususnya untuk akses transportasi udara dengan mengaktifkan kembali bandar udara Senubung yang terletak di Blangtenggulun, Desa Penggalangan, Blangkejeren, Gayo Lues.
Pemkab Gayo Lues telah menjalin kontrak kerjasama dengan maskapai penerbangan Susi Air yang nantinya akan mulai uji coba pada hari bersamaan sebelum pembukaan Saman Day dengan rute Banda Aceh – Gayo Lues.
Dalam kontrak tersebut, bandara Senubung nantinya akan dilayani oleh maskapai Susi Air dengan jadwal seminggu dua kali pada awal Januari 2015, baik rute Medan – Gayo Lues dan Gayo Lues – Banda Aceh pulang pergi (PP).
Selain itu, untuk harga tiket pesawat Pemkab Gayo Lues juga akan memberikan subsidi kepada penumpang sebanyak 50 persen.
Dijadwalkan, awal Januari 2014 mendatang pesawat Susi Air siap melayani penerbangan seminggu 2 kali. Tentu hal itu, setelah diadakan evaluasi terlebih dahulu ketika uji coba penerbangan pada 24 November 2014 bulan depan.
“Jika evaluasi landasan baik, maka dipastikan awal Januari 2014 bandara siap dioperasikan, kalau tidak ya sebaliknya,” ujar M. Ali, SH, Kadis Perhubungan, Komunikasi, Telekomunikasi dan Informasi. (af/md/lg)
Belum ada komentar